SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Selisih data kasus Covid-19 Klaten antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten hingga kini masih cukup njomplang. Perbedaan data tersebut berpengaruh pada penerapan kebijakan penanganan kasus Covid-19.

Masih adanya perbedaan data itu berdasarkan hasil rapat virtual pemerintah kabupaten/kota se-Soloraya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (19/8/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan selisih data tersebut cukup jauh pada kasus aktif Covid-19 di Klaten dengan data pemerintah provinsi serta pusat. Menurut data kabupaten, kasus aktif Klaten per Rabu (18/8/2021) sebanyak 906 orang baik yang dirawat atau isolasi mandiri.

Baca Juga: 20 Pekerja Seni di Bayat dan Kalikotes Dapat Beras dari Polres Klaten

Sementara data di tingkat provinsi jumlah kasus Covid-19 aktif di Klaten masih tercatat sekitar 1.550 orang dan nasional 1.700 orang. Dengan demikian ada selisih hingga 800-an orang pada data kasus Covid-19 Klaten antara kabupaten dan pemerintah pusat.

Sesuai arahan Menko Manives, pemerintah provinsi serta kabupaten/kota segera melakukan penyesuaian data. Mulyani sudah meminta Dinas Kesehatan, Bagian Humas, serta Dinas Komunikasi dan Informatika Klaten aktif berkoordinasi dengan provinsi dan pusat untuk menyesuaikan data Covid-19.

PPKM Level 4

Sri Mulyani mengakui masih adanya perbedaan data tersebut membuat Klaten masih berada pada kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Namun, ia menjelaskan penentuan kategori PPKM level 4 tersebut tak hanya dipengaruhi faktor tingkat kasus aktif.

Baca Juga: 16 Lembar Selebaran Dipaksa Sehat di Negara Sakit di Klaten Disita, Pelaku Masih Dicari  

“Di wilayah aglomerasi itu satu daerah dan daerah lain juga saling memengaruhi. Yang jelas dengan kondisi level ini kami bersama Forkompinda tetap semangat dengan semua risiko yang ada harus bekerja dengan masif lagi,” katanya.

Mulyani menuturkan kasus Covid-19 Kabupaten Klaten terus menunjukkan tren menurun. Saat puncak kasus Covid-19 pada 7 Juli 2021 kasus aktif di Klaten mencapai 5.800-an orang. Kasus aktif menurun drastis menjadi 906 orang per Rabu.

Begitu pula dengan tingkat keterisian tempat tidur isolasi khusus pasien Covid-19 di rumah sakit. Pada Juli lalu, tingkat keterisian tempat tidur lebih dari 90 persen bahkan hampir 100 persen. Sementara saat ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit sekitar 40 persen.

Baca Juga: 15 Anggota DPRD Klaten Pernah Terpapar Covid-19, Sekarang Begini Kondisinya

“Kasus kematian juga sudah sangat turun. Kami juga sudah melakukan testing, tracing, serta treatment. Kendalanya hanya pada penyesuaian data [selisih data kasus Covid-19 Klaten dengan nasional dan provinsi],” jelasnya.

Mobilisasi Warga Positif Corona ke Isolasi Terpusat

Mulyani juga mengatakan mobilisasi warga terkonfirmasi positif Covid-19 dari tempat isolasi mandiri ke tempat isolasi terpusat terus dilakukan. Dari total 906 orang yang masih menjalani perawatan, masih ada 396 orang menjalani isolasi mandiri.

Sisanya berada di tempat isolasi terpusat dan dirawat di rumah sakit. Satgas Penanganan Covid-19 bakal memetakan kembali warga yang masih menjalani isolasi mandiri serta memungkinkan untuk dibawa menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat.

Baca Juga: Doorlop Senilai Rp1,4 Miliar Lengkapi Fasilitas Gedung DPRD Klaten

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan perbedaan data berpengaruh pada perkembangan penanganan kasus Covid-19.

“Misalnya dalam hal persentase warga yang didorong ke tempat isolasi terpusat. Kami menghitungnya dari data riil di kabupaten sementara di nasional masih sekitar 1.700 orang. Tentu hasil persentasenya berbeda. Jadi sumber utamanya pada perbedaan data. Dinkes, Kominfo, dan Humas menyatukan data dan kontak dengan Dinas Kesehatan Provinsi serta ke nasional,” katanya.

Menyinkronkan Data

Ronny juga menjelaskan jika mengacu pada data kasus Covid-19 kabupaten, Klaten semestinya sudah bergeser dari level PPKM 4 ke PPKM level 3 dengan penerapan pembatasan yang lebih longgar. Salah satu kriteria level yakni angka kasus aktif.

Baca Juga: Ratusan Warga Klaten Sembuh dari Covid-19 Setelah Isolasi di Donohudan Boyolali

“Klaten masuk level 3 itu ketika kasus aktif di bawah 1.300 orang. Hitungannya adalah 100/100.000 penduduk. Sementara jumlah penduduk Klaten ada sekitar 1,3 juta jiwa. Berarti kan [ketika kasus aktif] di bawah 1.300 orang, sudah level 3,” ungkapnya.

Selisih data tak hanya terjadi di Klaten. Ronny menjelaskan hanya lima kabupaten di Jawa Tengah yang tidak terjadi selisih data dengan provinsi maupun nasional. Sementara kabupaten/kota lainnya masih dalam proses menyinkronkan data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya