SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Nilai produksi industri batik diperkirakan akan melebihi Rp1 triliun pada tahun ini.

Menteri Perindustrian M. S. Hidayat mengatakan, tren busana batik menggairahkan pasar batik dalam negeri hingga produksi industri tersebut meningkat tajam setiap tahun.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Batik Indonesia merupakan salah satu warisan budaya dunia, selama ini batik telah menjadi produk unggulan baik di pasar dalam negeri maupun ekspor,” katanya ketika membuka Pameran Batik Warisan Budaya IV, hari ini (2/8).

Tahun lalu, nilai produksi industri batik sebesar Rp732,67 miliar atau tumbuh 13 persen dari nilai produksi 2009 yang sebesar Rp648,94 miliar.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan, industri batik Indonesia tumbuh hingga dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

“Porsi batik dalam industri garmen juga semakin besar, sudah sampai 10 persen dari produk garmen adalah batik,” kata Ade.

Hidayat memperkirakan nilai produksi industri batik pada 2011 akan melebihi Rp1 triliun atau tumbuh 36% dari nilai produksi tahun lalu. “Mudah-mudahan bisa menembus Rp1 triliun.”

Dia memaparkan pemerintah fokus menyelesaikan tiga masalah utama yang sekarang menghambat perkembangan industri batik nasional sebagai industri unggulan.

“Yang pertama para pengrajin batik mesti dilakukan regenerasi, kedua masalah bahan baku pendukung dan ketiga kepastian mengenai masa depan bekerja di industri batik,” jelas Hidayat.(JIBI/Bisnis Indonesia/Demis Rizky Gosta)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya