SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Sekolah Dasar (SD) di Kota Jogja meraih rata-rata nilai akhir tertinggi di Provinsi DIY, dengan perolehan rata-rata 23,42. Sementara berdasarkan rata-rata nilai ujian akhir nasional, Kabupaten Kulonprogo menduduki peringkat pertama se-DIY, dengan angka rata-rata 23,83.

Sebanyak lima sekolah dengan perolehan rata-rata nilai ujian akhir tertinggi di Kota Jogja, antara lain, SD Muhammadiyah Sapen dengan nilai rata-rata 26,63, SD Muhammadiyah Suronatan (26,58), SD Muhammadiyah Suryowijayan (26,14), SDN Percobaan 1 (26,09), dan SDN Pujokusuman 1 (25,99).

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Adapun, lima sekolah dengan perolehan rata-rata nilai ujian akhir tertinggi di Kulonprogo, berturut-turut dari peringkat satu yakni SDN Panjatan dengan, SD Bopkri Ngentakrejo, SDN Sidomulyo, SDN Kedungrejo, dan SDN VI Bendungan.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Jogja, Sugeng Mulyosubono, mengatakan kedua indikator penilaian, nilai ujian akhir maupun nilai akhir, dapat digunakan untuk memprediksi keadaan sekolah-sekolah di suatu daerah.

Akan tetapi, ungkap dia, yang digunakan dalam menentukan jenjang pendidikan selanjutnya adalah nilai ujian nasional. “Keduanya tetap bisa dijadikan tolok ukur, namun yang digunakan untuk mencari SMP tetap nilai ujian nasional,” kata Sugeng, Minggu (11/6).

Kepala SD Muhammadiyah Sapen Saijan mengungkapkan untuk menghasilkan siswa yang berkualitas, sekolahnya menekankan pelayanan. Selain remedial bergiliran tiap harinya selama siswa duduk di kelas VI, sekolah juga memberi layanan khusus selama tiga hari berturut-turut, sepekan sebelum pelaksanaan ujian akhir nasional.

Ia memaparkan, di sekolah yang memiliki siswa sebanyak 340 orang itu, satu guru dikirim ke rumah siswa mendampingi belajar. Namun, mengingat jumlah guru terbatas dan tidak sebanding dengan banyaknya siswa, tiap guru membimbing siswa yang dikelompokkan berdasarkan letak geografis tempat tinggal.

“Satu guru mendampingi enam sampai tujuh murid,” ujarnya saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (12/6).

Pelayanan, lanjutnya, tidak hanya diberikan saat pembelajaran, melainkan juga saat pengumuman. Mengingat keterbatasan tempat, SD Muhammadiyah Sapen, memberikan pengumuman kelulusan, Senin (13/6)  pukul 13.00 WIB, berbeda dengan sekolah lain yang mengumumkan pada pukul 10.00 WIB.

“Karena siswa kelas I sampai V juga masih mengikuti proses belajar, maka demi kenyamanan kami memilih mengundurkan waktu pengumuman kelulusan,” terang Saijan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Edy Heri Suasana, menilai, sekolah yang memiliki prestasi bagus dalam bidang akademik, didukung oleh beberapa hal, antara lain, sekolah yang sudah memenuhi Standar Sekolah Nasional (SSN), keseriusan siswa dan sarana pendukungnya, serta adanya proses pembelajaran yang baik.

Proses pembelajaran yang baik itu, kata Edy, yakni pembelajaran yang elaboratif, eksploratif, dan konfirmatif mengoptimalkan potensi anak. “Ketiga hal tersebut sudah dimiliki  SD Muhammadiyah Sapen,” tukas dia.(Harian Jogja/Switzy Sabandar)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya