SOLOPOS.COM - Tengkleng Mbak Diah menjadi menu favorit Presiden Soeharto dan hingga kini para pejabat daerah dan pusat. Foto diambil belum lama ini. (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO – Meski masuk sebuah jalan kecil di wilayah Kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, warung makan tengkleng Mbak Diah selalu ramai pengunjung. Deretan mobil-mobil terparkir di samping warung makan tersebut.

Belasan kendaraan sepeda motor lain memenuhi area parkir di depan warung makan. Memasuki lebih dalam di warung makan itu, terdapat beberapa foto pejabat daerah hingga pusat terpajang di tembok warung. Salah satunya foto mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK), saat menikmati tengkleng Mbak Diah beberapa tahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begini Tampang Jersey Pramusim Persis Solo

Tengkleng Mbak Diah cukup terkenal di kalangan pecinta kuliner olahan daging kambing. Warung makan yang berdiri sejak tahun 1993 itu menjadi salah satu menu favorit Presiden ke-2 RI, Soeharto. Tengkleng ini bahkan menjadi langganan keluarga Cendana saat pulang kampung ke Kota Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dulu sering sekali kita diminta kirim ke Jakarta ke Cendana [Keluarga Presiden Soeharto],” kata sang pemilik Tengkleng Mbak Diah, Bakdiah, 68 saat berbincang dengan Solopos.com, belum lama ini.

Warung tengkleng kambing ini dirintis semula hanyalah kaki lima di kawasan Jalan Ir Soekarno, Solo Baru. Kemudian berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, hingga akhirnya berdiri di salah satu jalan di wilayah Kwarasan sampai saat ini.

Sambut Hari Valentine, Best Western Premier Solo Baru Tawarkan Dinner Romantis

Tengkleng Mbak Diah selalu ramai pembeli. Tak hanya pembeli lokalan saja, namun warga luar kota yang tengah berlibur ataupun mudik ke Kota Solo dan sekitarnya. Penikmat tengkleng Mbak Diah juga dari kalangan biasa hingga para pejabat. “Alhamdulillah pejabat yang datang ke Solo, pasti mampir ke sini. Seperti Pak JK, pak menteri dan pejabat pusat lainnya,” kata dia.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya misalnya menjadi pelanggan setia tengkleng Mbak Diah. Menurutnya, hampir sepekan sekali Bupati bersama jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo mampir ke warungnya. “Pokoknya setiap saat ke sini. Pak Bupati [Wardoyo Wijaya] sudah langganan di sini,” katanya.

Dia mengatakan setidaknya dalam sehari mampu menghabiskan 300 porsi tengkleng kambing. Namun jumlah itu meningkat dua kali lipat saat hari libur. Harga satu porsi tengkleng cukup ramah dikantong, yakni Rp35.000. “Selain tengkleng, kita juga ada tongseng dan stae buntel. Tapi tetap khas kita ya tengklengnya,” katanya.

Setahun Lolos Seleksi, 501 Calon PPPK Sragen Belum Terima SK

Hingga kini, dia mengaku terus mempertahankan bumbu sehingga rasanya terjaga sampai saat ini. Bisnis tengklengnya pun mulai merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Yakni di Kota Solo, Surabaya, Jakarta hingga Kalimantan. “Kita juga buka cabang di The Park Mall dan Bandara Adisumarmo Boyolali,” tuturnya.

Sasal alah satu pembeli dari Solo, Sumarno mengaku sudah menjadi langganan Tengkleng Mbak Diah sejak lama. Dari segi bumbu, dia mengatakan tengklengnya berbeda dengan yang lain. “Tengklengnya tidak amis dan prengus. Kuahnya sangat enak dan dagingnya nggak alot,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya