SOLOPOS.COM - Nur Kholis sudah berjualan pecel godong jati sudah lebih dari lima tahun saat ditemui di warungnya pada Jumat (15/7/2022). (Solopos.com/Ronaa Nisa’us Sholikhah)

Solopos.com, MADIUN — Nasi pecel menjadi salah satu kuliner khas di Madiun, bahkan Anda dengan mudah bisa menemukan warung yang menjual makanan tersebut.

Pecel khas Madiun ini tidak jauh beda dengan pecel yang dapat Anda temukan di Kota Solo dan sekitarnya. Makanan ini berisi aneka sayuran yang dikombinasikan dengan sambal kacang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nah, hal yang membedakan adalah cara penyajian nasi pecel di Madiun. Pecel di Madiun disajikan menggunakan pincuk maupun piring. Ada yang menggunakan pincuk daun pisang, tetapi ada juga yang menggunakan daun jati.

Salah satu penyajian yang jarang ditemui di Madiun, yaitu nasi pecel yang dibungkus menggunakan daun jati atau godong jati. Nah, Solopos.com menemukan salah satu warung yang masih menjajakan nasi pecel godong jati di Desa Bader, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.

Warung nasi pecel godong jati milik Nur Kholis, 52. Warung nasi pecel Nur Kholis buka sejak tahun 2017. Warungnya selalu ramai pengunjung lantaran banyak pelanggan menyukai nasi pecel dengan alas daun jati. Bahkan, dia bisa menjual ratusan porsi nasi pecel godong jati dalam sehari.

Baca Juga : Nikmatnya Nasi Pecel Daun Jati Mbah Simah Madiun, Seporsi Cuma Rp5.000

“Nasi pecel pincuk pakai daun jati itu memang khas daerah sini,” kata Nur saat ditemui di warungnya Jumat (15/7/2022).

Warung nasi pecel godong jati milik Nur itu buka mulai pukul 05.00 WIB. Dia melayani pembeli yang mampir untuk berburu sarapan nasi pecel. Pada hari biasa, dia memasak sekitar 12 sampai 15 kilogram beras.

Wangi Khas

Nur mengatakan untuk 10 kilogram beras bisa untuk sekitar 100 sampai 150 porsi nasi pecel godong jati. Khusus hari libur, seperti Minggu dan tanggal merah, dia menyiapkan sekitar 20 kilogram beras. “Kalau Minggu biasanya ramai,” ungkapnya.

Nur meletakkan nasi pada daun jati yang sudah dibentuk menyerupai pincuk. Setelah itu, di menambahkan sayuran dan kecambah. Terakhir, dia menyiramkan sambal pecel buatannya sendiri.

Dia meracik sambal pecel bikinan sendiri itu dengan cita rasa pedas. Setelah menyiram nasi dan aneka sayuran dengan sambal pecel, dia meletakkan lauk wajib, yaitu tempe dan rempeyek. Selain itu, dia juga menambahkan gorengan rimbil, yakni makanan yang terbuat dari teri dan serutan kelapa.

Baca Juga : Selain Pecel, Berikut Kuliner Khas Madiun yang Wajib Dicoba

“[Nasi pecel godong jati] juga bisa ditambah lauk telur ayam, telur puyuh, dan dendeng ragi,” ungkapnya.

Pengunjung warungnya mayoritas dari luar kota yang penasaran dengan rasa nasi pecel godong jati khas Madiun. Namun, ada juga masyarakat sekitar atau warga Madiun yang datang.

Nur mengatakan sudah sejak dulu menjual nasi pecel godong jati khas Madiun itu. Menurutnya, nasi pecel yang dibungkus menggunakan daun jati akan memiliki cita rasa lebih sedap dan wangi khas godong jati.

Dia juga menceritakan sudah berjualan nasi pecel godong jati khas Madiun ini secara turun temurun. Neneknya dulu juga memakai daun jati untuk alas nasi pecel. “Lebih sedap rasanya,” ujarnya.

Salah satu pembeli nasi pecel godong jati khas Madiun, Dwi Indarwati, mengatakan sudah sejak lama berlangganan nasi pecel godong jati bikinan Nur. Menurutnya, rasa nasi pecel godong jati itu lebih sedap dibandingkan memakai piring biasa. “Hampir setiap hari saya beli nasi pecel godong jati,” ujar dia.

Baca Juga : Menikmati Lezatnya Pecel Pincuk Kuliner Khas Kota Madiun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya