SOLOPOS.COM - Nasi lesah khas Kota Magelang. (okezone.com)

Solopos.com, MAGELANG -- Kota Magelang memiliki kuliner yang bernama nasi lesah. Makanan ini dikenal juga dengan sebutan oto khas Magelang.

Jika dilihat sekilas, nasi lesah ini memang hampir mirip  dengan soto, tepatnya Soto Betawi yang kuahnya dibuat dari santan. Dari situ bisa kita tahu nasi lesah ini memiliki cita rasa gurih yang kuat dari santannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, yang membedakan nasi lesah dengan soto pada umumnya adalah jika biasanya Soto disajikan dengan mangkok, nasi lesah disajikan dalam piring.

Seperti dikutip dari Okezone.com, selain meggunakan santan, nasi lesah juga memiliki ornamen pendukung seperti pada hidangan Soto pada umumnya. Yaitu suwiran ayam, potongan kubis,  bihun, seledri, dan kecambah. Selain itu juga kuah santan pada nasi lesah dicampur dengan kaldu ayam sehingga cita rasanya semakin kuat.

Nasi lesah juga merupakan perwujudan kearifan lokal yang dianggap langka karena hanya beberapa tempat saja yang menjual hidangan ini. Mengutip detik.com, di antara sedikit warung yang menjajakan nasi lesah antara lain Warung Makan (WM) D’Lesah di Jalan Kalingga No.15 Kota Magelang.

Baca Juga: Ini 11 Karya Kuliner Yang Mungkin Wajib Ada di Lebaran Anda...

Uniknya, selain menyajikan kuliner langka, warung ini juga menyuguhkan suasana klasik yang Instagramable. Sehingga para pengunjung yang datang juga bisa berswafoto selain menikmati kelezatan dari nasi lesah.

Unsur klasik yang ada di warung makan itu berupa foto-foto tempo dulu mengenai kota Magelang,  kemudian ada hiasan kaca,wayang, setrika kuno, lampu gantung, hingga sepeda onthel jaman dulu. Selain itu nuansa klasik semakin kuat dengan adanya alunan tembang-tembang kenangan dari jaman tempo dulu yang populer saat itu.

Waktu Penyajian

Di warung ini, nasi lesah dijual seharga Rp8000/porsi. Jika biasanya nasi lesah disajikan pada sore hingga malam hari, di Warung’Lesah ini justru sebaliknya. Warung ini buka pada pagi hingga sore hari dari pukul 06.30 WIB-16.00 WIB. Suwiran daging ayam yang dipakai adalah daging ayam kampung.

Sang pemilik warung, Kasmi, mengatakan usaha nasi lesah ini yang ia jalankan merupakan warisan usaha orang tuanya. Pengunjungnya bukan cuma dari dalam kota. Banyak juga dari Salatiga, Semarang, Ambarawa, Jogja dan lainnya.

Baca Juga: Sega Bancakan, Kuliner Ngangeni & Penuh Arti Khas Soloraya

Tempat lain yang juga menyuguhkan menu nasi lesah adalah Waung Nasi Lesah Pak Badut. Warung ini sudah berjualan sejak kurang lebih 17  tahun saat belum ada pesaing yang menjual hidangan serupa. Tempat ini berlokasi Jl. Sriwijaya No. 58, Rejowinangun Utara, Magelang Tengah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com unggahan video di laman Instagram @jogjabikinlaper, Warung Nasi Lesah Pak Badut ini juga menyediakan makanan pendamping yang lengkap dan masih hangat. Makanan-makan pendamping seperti mendoan dan tahu isi baru digoreng jika ada pembeli. Selain itu ada juga lauk pendamping lainnya, seperti krecek, ceker,  ayam semur, telur ceplok, telur pindang, tahu Lombok ijo, sate puyuh dan kerang.

Satu Porsi Nasi Lesah di Warung Pak Badut ini dijual Rp7.000-Rp 10.000/porsi, tergantung lauk yang dipilih. Warung ini buka selama 13 jam, dari pukul 14.00-03.00 WIB. Kini Warung Pak Badut sudah memiliki cabang, yakni di Jl Singosari No. 16, Rejowinangun Selatan, Magelang Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya