SOLOPOS.COM - Kopi Angkring khas Solo yang dijual di Toko Kopi Podjok di Pasar Gede. (Solopos.com/Chelin Indra Sushmita)

Solopos.com, SOLO — Kopi kini bukan lagi secangkir minuman yang dinikmati di kala senja oleh para orang tua, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup kalangan muda, termasuk di Kota Solo, Jawa Tengah. Sudah banyak kedai kopi modern yang berdiri di Kota Bengawan. Namun jika Anda ingin mencicipi kopi khas Solo yang legendaris, datanglah ke Pasar Gede.

Di tengah perkembangan komoditas kopi yang melesat, kopi klasik ternyata tetap memiliki tempat spesial di hati para penikmat kopi sejati. Cita rasa kopi klasik atau biasa disebut kopi kampung seperti kopi legendaris khas Solo, Jawa Tengah, yakni Kopi Tjap Angkring, rupanya masih memiliki banyak penggemar, bukan hanya dari kalangan tua, tetapi juga anak muda.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Kopi Tjap Angkring merupakan andalan dari Toko Kopi Podjok yang berlokasi di sudut utara Pasar Gede Solo. Kopi racikan Lee A Mee sejak 1947 ini memiliki sejarah yang panjang.

Baca juga: Legendaris, Toko Kopi Podjok di Pasar Gede Solo Eksis Sejak 1963

Owner Toko Kopi Podjok, Wendy Mintarja, mengatakan, dulu kakeknya itu menjajakan kopi dengan menggunakan gerobak berkeliling dari kampung ke kampung di sekitar Kota Solo.

“Usaha ini dirintis kakek saja sekitar tahun 1947. Kakek saya memproduksi kopinya di rumah, di sekitar Warung Miri, Solo,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, di Toko Kopi Podjok, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Murah! Segini Harga Teh Oplosan, Oleh-Oleh Favorit di Pasar Gede Solo

Sejarah Kopi Khas Solo

Dari situlah warga Kota Solo mengenal kopi yang dijajakan Liem A Mee dengan nama Kopi Angkring yang menjadi sampai saat ini menjadi ciri khas Toko Kopi Podjok. Resep rahasia Kopi Angkring berasal dari biji kopi yang didatangkan dari Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sejak dulu sampai sekarang, resep ini tidak pernah berubah dan sudah menjadi pakem racikan Kopi Angkring.

“Dulu kakek coba-coba meracik kopi dengan berbagai biji. Tapi akhirnya yang rasanya diterima semua orang biji kopi dari Dampit yang menjadi bahan utama Kopi Angkring,” sambung Koh Wendy.

Usaha penjualan Kopi Angkring yang semula dari gerobakan itu kemudian dilanjutkan oleh ayah Koh Wendy dengan menempati kios di pojokan Pasar Gede Solo pada 1963 sampai sekarang. Kios tersebut berada di Jalan Utara Pasar Gede Nomor 38, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

“Kami jualan kopi di sini sejak Solo banjir besar, sekitar 1963 sampai sekarang. Kalau dihitung saya mengelola toko ini sudah 21 tahun, sejak kerusuhan 1998,” sambung dia.

Baca juga: Jelang Puasa, Harga Daging Ayam di Pasar Gede Solo Merangkak Naik

Eksistensi Toko Kopi Podjok dengan produk unggulan berupa Kopi Lanang Tjap Angkring ini pun bukan isapan jempol belaka. Cita rasa kopi kampung yang diracik sejak 1947 itu ternyata masih digemari masyarakat sampai sekarang.

Rahmat, salah seorang pembeli kopi Angkring asal Surabaya, Jawa Timur, mengaku jatuh cinta dengan rasa kopi legendaris khas Solo yang diproduksi di Pasar Gede. Dia sering kali meminta dibelikan kopi tersebut oleh temannya yang hendak datang ke Solo. Setelah sekian lama hanya menikmati cita rasa kopi Angkring lewat jasa titipan, dia pun senang bisa berkunjung langsung ke Toko Kopi Podjok untuk menyesap kopi legendaris itu.

toko kopi podjok solo
Owner Toko Kopi Podjok, Pasar Gede Solo, Wendy Mintarja, memamerkan signature Kopi Tjap Angkring, Jumat (10/12/2021). (Solopos.com/Chelin Indra Sushmita)

“Saya sudah dua tahun ini menikmati rasa khas Kopi Angkring. Rasanya beda dengan kopi-kopi biasanya. Kalau kopi premium di Surabaya kan sudah pasti ada dan bisa dinikmati setiap saat, lain halnya dengan kopi ini. Makanya mumpung ke Solo ada kesempatan mampir langsung borong saja,” katanya saat berbincang dengan Espos di Toko Kopi Podjok.

Menjamurnya kedai kopi di Kota Solo tak lantas membuat Koh Wendy berambisi membuat coffee shop kekinian pula. Dia menikmati perannya sebagai penyedia kopi premium dengan signature Kopi Tjap Angkring.

Baca juga: Cita Rasa Tiada Tanding, Teh Oplosan Khas Solo Banyak Diburu Pelancong

Kopi Cup Kekinian

Sekitar tiga tahun ke belakang ini Toko Kopi Podjok mulai berinovasi dengan menyediakan minuman cup berupa kopi Angkring maupun coklat yang bisa dibeli pengunjung Pasar Gede. Harganya pun sangat terjangkau, hanya Rp5.000 per cup untuk varian kopi dan coklat, baik panas maupun dingin.

Bagi Koh Wendy, menjual minuman cup itu merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan dan menjaga eksistensi Kopi Angkring yang merupakan ciri khas Toko Kopi Podjok di Pasar Gede. Dalam sehari tak kurang dari 70 cup kopi khas Solo itu laku terjual.

Baca juga: Waspada! Ini Efek Samping Minum Kopi Viagra

“Minuman cup ini memang inovasi kami, karena kami belum punya kedai kopi sendiri. Lumayan ternyata penikmatnya dari berbagai usia, bukan cuma orang tua saja, tapi juga anak-anak muda ikut menikmati Kopi Angkring,” tandasnya.

Pasar Kopi Angkring ini memang hanya di Kota Solo dan sekitarnya. Anda bisa mendapatkan kopi legendaris ini di berbagai toko atau supermarket terdekat dengan harga yang sangat terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya