SOLOPOS.COM - (DOK)

(DOK)

Saat ini momentum menikmati es krim jauh lebih berwarna. Munculnya kafe spesial es krim di titik tertentu, atau mal membuat suasana menikmati es krim tak harus dengan cara-cara itu saja, misalnya sambil berjalan.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Menikmati es krim lezat usai berbelanja di mal tentu terasa nikmat. Seperti yang dilakukan Dea dan Galuh, yang menyempatkan untuk mampir ke kafe Haagen Dazs yang terletak di ground floor Ambarrukmo Plaza.

“Es krim favorit saya rasa cookies and cream. Pertama saya coba di Jakarta, lalu pas di Jogja, saya sempatkan mampir. Meski mahal, tapi sebanding dengan kualitas dan rasanya,” ujar gadis asal Lampung ini saat ditemui Harian Jogja, Senin (9/1).

Tren menikmati es krim kini tak cuma dengan cone yang bisa dimakan sambil jalan-jalan, tapi bisa juga dinikmati dengan lebih santai dengan nongkrong di kafe sambil bercengkerama.

Meskipun harga lebih mahal dari es krim biasa yang dijual di pasaran, toh kafe es krim premium tak pernah sepi.

Captain Haagen Dazs Timothius Suhandy mengatakan es krim premium tak hanya dilihat dari harganya yang mahal tapi juga dari sisi kualitas es krim yang memang berkelas.

“Sebenarnya, kami menyasar all segment. Tapi memang dari sisi harga, lebih banyak segmen menengah atas. Tapi tak sedikit juga, segmen menengah ke bawah yang penasaran ingin coba,” ujarnya saat ditemui di kafe Haagen Dazs, Senin (9/1).

Seperti di kota lain, Haagen Dazs memang membuka kafe di mal untuk menyesuaikan dengan segmen pasar yang mereka bidik. Begitu pula di Jogja, yang telah membuka kafe Haagen Dazs di Ambarrukmo Plaza sejak setahun lalu.

Tak Bikin Gemuk
Anda termasuk orang yang menghindari menikmati es krim karena takut gemuk? Jawabannya ada di Gelato dan sorbet.

Pemilik Artemy Italian Gelato and Coffee Gregorio mengatakan Gelato dan Sorber ini sebenarnya merupakan makanan penutup gaya Italia namun kini bisa juga dinikmati sebagai makanan utama ataupun untuk menemani saat berkumpul dengan keluarga maupun teman.

“Gelato ini sebenarnya berbeda dengan es krim, baik dari tekstur maupun dari rasanya, gelato lebih rendah lemak, kandungan kalorinya lebih sedikit karena bahan yang dipakai adalah buah segar, teksturnya pun lebih padat dan halus,” ujarnya saat ditemui di Artemy Italian Gelato and Coffee Shop Jalan Kranggan No.58 Jogja, Senin (9/1).

Ia menambahkan gelato dan sorbet ini tidak mengedepankan manis saja namun lebih kepada rasa.  Jika es krim biasa kandungan lemaknya bisa lebih dari 10%, gelato kandungan lemaknya ada di bawah 10% karena gelato tidak menggunakan krim tetapi hanya susu, telur, gula serta perasa. Selain itu kandungan protein pada gelato ini pun tinggi.

“Sedangkan untuk gelato yang dibuat tanpa susu atau disebut juga sorbet lebih rendah lagi kandungan lemaknya, boleh dibilang zero fat karena menggunakan buah-buah asli, seperti halnya jus buah sehingga rasanya sedikit asam namun tetap segar,” tambahnya.(Wartawan Harian Jogja/Intaningrum & Devi Krismawati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya