SOLOPOS.COM - Sejumlah pasangan nikah massal sesaat setelah dikirab di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (19/1/2014). Acara bertajuk Wedding On The Street tersebut merupakan rangkaian peringatan Maulid Nabi SAW 1435 H. (Maulana S/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pemandangan berbeda terjadi di Mesjid Agung Solo pada Minggu (19/1/2014) pukul 05.30 WIB.
Puluhan orang laki-laki maupun perempuan berdandan dan berbusana tradisional Jawa berselirweran di halaman mesjid tersebut.

Wajah sejumlah orang baik tua maupun muda yang megenakan busana adat tersebut tampak sumringah. Usut punya usut, mereka ternyata pasangan hiudup yang akan mengikuti pernikahan massal yang digelar Yayasan Amal Sahabat (YAS) Solo di Mesjid Agung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka datang dari berbagai daerah di Soloraya yatu dari Sragen, Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo dan Solo. “Kami dibantu Yayasan Amal Sahabat, kelompok pengajian dan sebagainya mengadakan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, sekaligus menggelar pernikahan massal. Niat kami membantu warga yang tidak mampu agar pasangan ini bisa hidup bersama secara resmi,” ujar Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo seusai menyaksikan pernikahan massal di Masjid Agung.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia acara pernikahan massal ini digelar setiap tahun dan pernikahan massal kemarin merupakan yang ke-7 digelar. Purnomo menjelaskan mereka yang mengikuti pernikahan massal adalah pasangan yang telah lama hidup satu rumah, namun belum melakukan pernikahan resmi seperti yang disyaratkan pemerintah.

Dia menjelaskan berdasar catatannya peserta tertua pernikahan massal adalah Sularmin, 66, asal Sragen yang memperistri Muryati, 49.
Sedangkan temanten paling muda atas nama Yesika, 16, juga asal Sragen yang diperistri Dady Sutrisno, 24.

Sejumlah pasangan nikah massal sesaat setelah dikirab di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (19/1/2014). Acara bertajuk Wedding On The Street tersebut merupakan rangkaian peringatan Maulid Nabi SAW 1435 H. (Maulana S/JIBI/Solopos)

Sejumlah pasangan nikah massal sesaat setelah dikirab di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (19/1/2014). Acara bertajuk Wedding On The Street tersebut merupakan rangkaian peringatan Maulid Nabi SAW 1435 H. (Maulana S/JIBI/Solopos)

Sementara itu sepasang dari 28 pasang pengantin peserta pernikahan massal Gimin, 60, mengaku senang mengikuti pernikahan massal. Karena dengan demikian pernikahannya dengan Sutini, 50, sah menurut negara.

“Ini pernikahan kedua saya, sebab istri saya yang pertama sudah 30 tahun ini lumpuh. Karena itu saya sekarang menikah lagi dengan istri saya ini,” ujar dia.

Secara terpisah salah seorang warga yang menyaksikan pernikahan massal mengatakan pernikahan tersebut dinilai sebagai hal positif.
Pada bagian lain pernikahan yang digelar di Masjid Agung kemarin berjalan lancar. Seusai melaksanakan akad nikah para mempelai dan sejumlah kerabat mereka diarak keliling kota naik 29 andong.

Dari Masjid Agung rombongan berjalan ke barat sampai di bundaran Baron belok ke kanan menuju Ndalem Wuryaningratan di Jalan Slamet Riyadi, Sriwedari.

Di kawasan car free day, mereka dipamerkan warga dengan duduk berjajar sehingga menyedot perhatian pengunjung. Selanjutnya mereka meneruskan perjalanan menuju Balai Kota untuk mengikuti resepsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya