SOLOPOS.COM - Pedagang sembako di Pasar Wonogiri, Tarmi (kiri), 60, menurunkan masker ke bawah dagunya saat melayani pembeli (kanan), Senin (28/6/2022) siang. (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Pedagang di Pasar Wonogiri mulai sering menurunkan masker ke bawah dagu dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu menyusul sudah nihilnya kasus Covid-19 di Wonogiri.

Salah seorang pedagang sembako di Pasar Wonogiri, Tarmi, 60, lebih sering menurunkan masker ke bawah dagunya saat melayani pembeli. Tarmi mengaku sudah tak takut lagi dengan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penggunaan masker di tengah melandainya Covid-19 ditujukan sebagai penolak debu. Saat udara di sekitarnya terasa kotor dan berdebu, Tarmi baru menaikkan masker kainnya.

Penggunaan masker di bawah dagu juga untuk berjaga-jaga jika ada petugas pengelola pasar berkeliling mengingatkan para pedagang agar tetap mengenakan masker dengan baik dan benar. Saat melihat petugas berkeliling, Tarmi tinggal menaikkan maskernya.

Ekspedisi Mudik 2024

Hla sok-sok diseneni [kadang-kadang dimarahi], disuruh memakai masker. Jadi pas mereka datang, maskernya saya naikkan untuk menutupi hidung dan mulut. Setelah petugasnya pergi, maskernya saya turunkan lagi,” kisah Tarmi.

Baca Juga: Covid-19 Wonogiri Meningkat, Jekek: Belum Ada Varian Omicron

Tarmi mengatakan peringatan dari petugas pengelola ke para pedagang agar tetap memakai masker di area pasar sudah jarang dilakukan. Sebab virus Covid-19 sudah tidak ada lagi.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya di Pasar Wonogiri, Marmi. Yang bersangkutan sudah tak lagi membawa apalagi memakai masker saat berdagang.

Marmi merasa kondisi saat ini sudah bebas seperti sebelum berlangsung pandemi Covid-19. Ia terbiasa berjalan dan berkeliling dari satu los ke los lainnya tanpa pernah mengenakan masker.

“Biasanya diingatkan tapi sekarang sudah enggak ada yang mengingatkan. Kepala pasar, pengelola pasar, sudah enggak mewanti-wanti,” kata Marmi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Wonogiri Naik, Jekek Minta PTM 100 Persen Dievaluasi

Marmi mengatakan alasan utama dirinya tak memakai masker di ruang publik karena perncah membaca berita tentang Presiden Joko Widodo yang sudah memperbolehkan masyarakat melepas masker.

“Jadi saya ikut-ikutan enggak pakai lagi,” ujarnya.

Saat Solopos.com menyinggung soal keberadaan Covid-19 varian BA.4 dan BA.5 yang menyebar di sejumlah daerah di luar Wonogiri, Marmi mengaku sudah tak takut lagi.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri sudah nihil. Saat ini, Wonogiri sudah mencapai status Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1.

Baca Juga: Sempat Positif Covid-19, 2 Calhaj Karanganyar Berangkat ke Tanah Suci

“Varian BA.4 dan BA.5 enggak ditemukan di Wonogiri,” tutur bupati yang akrab disapa Jekek.

Jekek mengatakan Pemkab Wonogiri tetap menyiagakan fasilitas kesehatan (faskes), termasuk petugas penanganan Covid-19. Meski angka kasus Covid-19 di Wonogiri nihil, statusnya penularannya masih ditaraf pandemi alias belum sampai endemi. Pelaksanaan vaksinasi booster di Wonogiri juga masih terus dijalankan.

“Kalau dulu masih kami dorong dengan penerima bantuan sosial. Tapi sekarang belum berjalan lagi. Nanti akan lebih optimal kalau program itu digulirkan lagi, vaksinasi booster-nya akan kami dorong lagi,” kata Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya