SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali mengaku tak memiliki anggaran untuk memenuhi permintaan petani korban Merapi yang menginginkan adanya bantuan benih sayur.

Dispertanbunhut sejauh ini hanya bisa sebatas menampung dan memfasilitasi penyaluran bantuan dari pemerintah pusat, provinsi dan pihak swasta. Kepala Dispertanbunhut Boyolali, Juwaris, mengaku belum ada rencana penyaluran bantuan benih dari instansinya kepada petani di lereng Merapi tahun ini. Namun bantuan dari pihak lain masih terus mengalir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tanggal 18 Desember nanti akan melaksanakan program penanaman 1 miliar bibit pohon sekaligus penyerahan bantuan pascagempa di lereng Merapi,” paparnya saat dihubungi Espos, Selasa (14/12).

Ia mengatakan dari sekian desa yang terkena dampak, ada enam desa di Kecamatan Selo yang mengalami kerusakan paling parah. Desa itu yakni Klakah, Tlogolele, Lencoh, Samiran, Suroteleng dan Jrakah. Upaya rekonstruksi dan rehabilitasi wilayah bencana khususnya di bidang pertanian sementara ini mengandalkan bantuan dari pusat dan provinsi.

Sebelumnya, warga Dusun Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo menginginkan adanya bantuan benih agar ladang mereka bisa segera digarap. Sebagian masyarakat di dusun tersebut masih membiarkan ladang mereka mangkrak, namun sebagian lainnya ada yang mulai menggarap meski hanya sekedar mengolah tanah tanpa melakukan cocok tanam.

“Kami mengharapkan adanya bantuan bibit dari pemerintah agar kami bisa kembali berladang,” tutur Paino, warga dusun setempat beberapa waktu lalu.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya