SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Sepuluh Muharam yang tahun ini bertepatan pada Kamis (20/9/2018), termasuk hari paling bersejarah bagi penganut agama samawi, khususnya Islam. Pada 10 Muharam, Nabi Adam diterima pertobatannya oleh Allah SWT; kapal Nabi Nuh terdampar di daratan; Nabi Yusuf dikeluarkan dari sumur; Nabi Yunus keluar dari perut ikan; Nabi Isa lahir pada sepuluh Muharam; dan Nabi Musa diselamatkan dari kejaran pasukan Firaun juga pada tanggal sepuluh Muharam.</p><p>Seluruh kejadian fenomenal ini disebutkan oleh Ibnu Bathal di dalam kitab Syarah Shahih Al-Bukhari. Maka dari itu, ketika Rasulullah SAW berada di Madinah, Beliau mendapati seorang Yahudi sedang berpuasa. Nabi bertanya, &ldquo;Puasa apa yang kamu lakukan ini? Mereka menjawab, &ldquo;Pada hari ini Allah SWT menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Firaun. Akhirnya Nabi Musa puasa pada hari itu sebagai bentuk rasa syukur.&rdquo; Mendengar jawaban ini, Nabi berkata:</p><p>&ldquo;Kami lebih berhak atas puasa Musa daripada kalian." Nabi Muhammad SAW kemudian berpuasa dan memerintahkan umat Islam untuk puasa,&rdquo; (HR Ibnu Majah).</p><p>Badruddin Al-&lsquo;Ayni dalam Umdatul Qari sebagaimana dikutip <em>Solopos.com</em> dari <em>Nu.or.id</em>, Selasa (18/9/2018), mengatakan menurut mazab Hanafi, puasa Muharam termasuk puasa wajib pada awalnya. Kemudian hukum wajib tersebut dihapus setelah adanya perintah wajib puasa Ramadan. Pada waktu umat Islam diwajibkan mengerjakan puasa Ramadan, maka status hukum puasa Asyura berubah menjadi sunah. </p><p>Kendati ulama menyepakati kesunahan puasa Asyura, mereka berbeda pendapat terkait waktu pelaksanaan puasa Asyura. Ada yang mengatakan sembilan dan ada pula yang mengatakan sepuluh Muharam. Perbedaan ini didasarkan pada variasi riwayat terkait puasa Asyura.</p><p>Untuk menengahi perbedaan tersebut, maka puasa Asyura dapat dibagi menjadi tiga tingkatan: Pertama, mengerjakan puasa dari tanggal 9-11 Muharam; kedua, puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam; ketiga, puasa tanggal 10 Muharam saja. Pembagian ini sebagaimana dijelaskan Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi.</p><p>Nabi Muhammad SAW meminta pelaksanaan puasanya menjadi tiga hari, yaitu dari tanggal 9-11 Muharam. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi berencana puasa tanggal 9 Muharam, namun Beliau sudah wafat sebelum menunaikan niat itu.</p><p>Adapun keutamaan puasa Asyura adalah seperti digambarkan dalam hadis dari Sahabat Abdullah bin Abbas berikut ini:</p><p>&ldquo;Aku tidak pernah mendapati Rasulullah SAW menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari ini yaitu hari Asyura dan bulan ini yaitu bulan Ramadan. (HR Muslim)</p><p>Puasa Asyura disandingkan dengan puasa Ramadan. Rasulullah SAW juga bersabda, "Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah (puasa) di bulan Allah Muharam. Dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam. (HR Muslim) </p><p>Keutamaan yang didambakan dari puasa Asyura adalah dapat menggugurkan dosa-dosa setahun yang lalu. Imam Abu Daud meriwayatkan dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:</p><p>&ldquo;Puasa di hari Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu. (HR Abu Daud).&nbsp;</p><p>Berikut niat puasa Asyura sebagaimana dikutip dari <em>Nu.or.id</em>:</p><p><img src="http://img.solopos.com/upload/img/Niat%20puasa%20Asyura%20(Nu.or.id)%20(1).jpg" alt="" /></p>

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya