Solopos.com, SOLO -- Warga Kabupaten Semarang, Astrid Sulastri Suntani, belum menyerah dalam upayanya agar bisa melawan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Setelah mendeklarasikan diri sebagai calon wali kota atau cawali Pilkada Solo 2020, Astrid Suntani langsung tancap gas menggalang dukungan termasuk ke parpol.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Parpol yang didatangi Astrid di antaranya Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kendati PAN dan Partai Golkar sudah memberikan rekomendasi kepada Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, hal itu tak membuat Astrid gentar.
Bahkan demi mendapatkan dukungan mereka di Pilkada Solo 2020, Astrid Suntani dan tim telah mendatangi Kantor DPP PKS pada Selasa (11/8/2020), DPP PAN pada Jumat (14/8/2020) pagi, dan DPP Partai Golkar pada Jumat siang.
Kendatangan mereka untuk meyerahkan surat permohonan rekomendasi untuk istri Presiden The World Peace Committee, Djuyoto Suntani, itu sebagai cawali Solo.
Pernyataan tersebut disampaikan Astrid saat dihubungi Solopos.com di nomor ponselnya, Jumat siang. “Yang ke DPP PKS pada Selasa malam, saya dan tim. Kalau yang ke DPP PAN dan DPP Partai Golkar saya dan tim hari ini [Jumat]. Intinya kami menyerahkan surat permohonan rekomendasi bagi saya sebagai cawali di Pilkada Solo,” ujar dia.
Wali Kota Solo Pindah Rumah Dinas, Loji Gandrung Untuk Apa?
Astrid Suntani mengatakan dirinya dan tim belum menyerah dalam perebutan rekomendasi cawali Solo dari gabungan partai politik (parpol) untuk Pilkada Solo 2020.
Belajar Dari Pilkada Karanganyar 2018
Sebelum waktu pendaftaran cawali-cawawali Solo di KPU Solo September 2020, dia akan bergerak mencari dukungan di Jakarta. “Sebelum pendaftaran ditutup, semua kemungkinan bisa terjadi,” imbuh dia.
Astrid mengaku belajar dari Pilkada Karanganyar pada 2018 silam. Ketika itu ada parpol yang menarik rekomendasinya untuk cawali-cawawali dan menggantinya dengan cawali-cawawali lain.
Video Viral Bullying Alkid Solo: Ayah Korban Minta Penyelesaian Kekeluargaan
“Belajar dari Pilkada Karanganyar, kami terus berpikiran positif. Setelah ini saya dan tim mungkin akan ke DPP Partai Gerindra ,” tambah dia.
Bahkan Astrid menyatakan akan menghadap ke pengurus DPP PDIP untuk bersilaturahmi dan menyampaikan niatnya melawan Gibran-Teguh.
“Ya kami mau kulanuwun. Sesuai adat orang timur, kan etika. Saat saya dan tim di Solo kami juga sudah ke DPC PDIP. Apalagi kami ini akan mengusung etika timur untuk dunia,” urai dia.