SOLOPOS.COM - Dua pengrajin mengamplas gitar di halaman rumah di Desa Ngrombo, Baki, Sukoharjo, Senin (19/4/2021). (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Sukoharjo, mengikuti Anugerah Desa Wisata 2021 yang digulirkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dalam event bergengsi di bidang pariwisata tersebut, Ngrombo menonjolkan kolaborasi produk kerajinan gitar, budaya dan kuliner

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Ngrombo, Saryadi, mengatakan selama ini Desa Ngrombo dikenal sebagai kampung gitar. Jumlah pengrajin gitar di Desa Ngrombo lebih dari 100 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka memproduksi beragam jenis gitar mulai dari akustik hingga ukulele yang diekspor ke luar negeri seperti Filipina, Singapura dan Italia. "Produk unggulan yang diangkat memang kerajinan gitar yang menjadi ciri khas Desa Ngrombo," kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (29/5/2021).

Baca juga: Sempat Terpuruk, Pengrajin Gitar Desa Ngrombo Sukoharjo Bergairah Lagi

Ekspedisi Mudik 2024

Selain kerajinan gitar, dia menambahkan, ada potensi lain yang bisa dikembangkan yakni budaya dan kuliner. Hal ini tentunya melibatkan masyarakat setempat serta pegiat seni dan budaya. Tak lupa, sumber daya alam juga bisa menjadi potensi unggulan yang tak ditemui di desa lain.

Beragam potensi itu dikolaborasikan dalam paket edukasi wisata mengelilingi desa.

"Kami menyiapkan paket wisata jelajah kampung. Wisatawan bisa melihat langsung proses produksi kerajinan gitar, menonton pertunjukan seni dan menikmati kuliner khas desa. Potensi desa itu diangkat saat mengikuti lomba. Kami juga membentuk tim khusus yang bertugas mempersiapkan beragam persyaratan administrasi maupun teknis termasuk video dokumenter," ujar dia.

Baca juga: 839 Calhaj Asal Sukoharjo Menunggu Kepastian

Saryadi menyebut pengurus Pokdarwis Desa Ngrombo kerap mengikuti pelatihan kapasitas peningkatan sumber daya manusia (SDM) guna memperkuat branding desa wisata. Tanpa branding yang kuat, potensi desa wisata bakal kurang dikenal masyarakat.

Dia membandingkan pesona wisata di daerah lain di Soloraya seperti Kabupatem Karanganyar dan Kabupaten Klaten. Kedua daerah itu diuntungkan lantaran memiliki kekayaan alam pegunungan yang eksotis.

Magnet Bagi Wisatawan

Pengelola wisata hanya tinggal memoles dan merancang paket wisata yang menjadi magnet bagi wisatawan.

"Justru potensi kerajinan tangan dan budaya yang dikembangkan di Sukoharjo. Karena minim sumber daya alam tak seperti daerah lain di Soloraya," tutur Saryadi.

Baca juga: Dear Pemkab Sukoharjo, Pedagang Kuliner Daging Anjing Butuh Solusi Bukan Larangan Jualan

Seorang pengrajin gitar di Desa Ngrombo, Sugiyono, mengatakan bisnis kerajinan gitar mengalami pasang surut saat pandemi Covid-19.

Order permintaan dari pelanggan berkurang akibat pandemi Covid-19. Kendati demikian, para pengrajin gitar masih bisa bertahan pada masa pandemi Covid-19.

Sugiyono berharap pengembangan desa wisata memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan wisata dan pemulihan ekonomi daerah.

"Sektor ekonomi kreatif menyerap tenaga kerja lokal. Hampir sebagian besar warga setempat bekerja sebagai pekerja yang memproduksi gitar setiap hari," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya