SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, berbincang dengan Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, di kediaman mantan Wali Kota Solo dua periode itu, Jumat (12/11/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Seusai berkeliling melihat-lihat pameran foto perjalanan hidup FX Hadi Rudyatmo di Pendapa Pucangsawit, Jebres, Solo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mampir ke rumah mantan Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu, Jumat (12/11/2021).

Kedua tokoh itu pun terlibat perbincangan santai di teras rumah Rudy, panggilan akrab wali kota Solo dua periode itu. Sembari menunggu waktu Salat Jumat, dua sosok sentral PDIP Jateng itu membicarakan sejumlah hal.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu yang menarik ketika Rudy menitipkan pesan untuk Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah. Pesan itu dititipkan kepada Ganjar yang akan ke Jakarta.

Rudy berharap Ganjar menyampaikan usulannya kepada Menaker terkait mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) atau bantuan langsung tunai (BLT) subsidi gaji bagi para pekerja dengan upah kurang dari Rp3,5 juta.

Baca Juga: Kebiasaan Unik Ganjar Tiap Ketemu Rudy: Salam Adu Kening, Apa Artinya?

Seperti diketahui para pekerja yang nilai upahnya kurang dari Rp3,5 juta mendapat subsidi senilai Rp1 juta. “Nanti kalau ketemu Menteri Tenaga Kerja supaya ekonominya bangkit, yang dapat stimulan Rp1 juta itu jangan diwujudkan uang,” tutur Rudy.

Ia mengusulkan supaya mekanisme penyaluran subsidi gaji menggunakan kartu pintar. Kartu itu harus didesain agar hanya bisa digunakan untuk belanja bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, mi instan, serta bahan kebutuhan pokok lain.

Subsidi Gaji Nontunai

“Kei [kasih] kartu, ning isone ngge [tapi bisanya hanya untuk] belanja beras, minyak, dan sebagainya. Wis, itu nanti ekonomi bangkit. Nek begini [penerima subsidi gaji menerima uang tunai], ekonomi ora bangkit. Mengko malah [subsidi gaji] dienggo tuku HP [handphone],” sambungnya.

Ganjar menimpali dengan digunakannya dana subsidi gaji untuk membeli handphone pun berdampak kepada ekonomi. Menanggapi pernyataan Ganjar, Rudy menyatakan pihak yang terdampak dengan situasi tersebut hanya pemodal besar.

Baca Juga: Warga Solo Meninggal karena DBD Meningkat, Diduga Terlambat Ditangani

Lebih jauh, Rudy mencontohkan sistem bantuan BPMKS Solo yang sudah berjalan sejak kepemimpinannya di Pemkot Solo. Bantuan yang diberikan hanya bisa digunakan untuk membeli seragam anak sekolah, tas, sepatu, buku, serta alat lainnya.

“Jadi BPMKS itu anu Pak, sepatu, seragam, buku, tas. Nek ora nggo tuku kuwi ya ora cair. Dan negara mesti entuk balen. Ora mungkin Rp1 juta kui entek. Ra ketang Rp1.000, Rp2.000, masih. Itu tepat sasaran ekonomi bangkit, tengkulak ora monopoli,” katanya.

Ihwal pemberian alat untuk mendukung penggunaan kartu pintar di warung sembako, Rudy menilai tidak ada masalah. Apalagi tren ke depan mengarah kepada penggunaan e-money. ”Sisan wae mulai sekarang. Termasuk BST kasih kartu wae pak,” serunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya