SOLOPOS.COM - Suasana Kampung Nglurah di Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar yang diresmikan oleh Pemkab setempat sebagai Kampung Wisata Sewu Kembang, Selasa (15/3/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kampung Nglurah di Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar diresmikan oleh Pemkab setempat sebagai Kampung Wisata Sewu Kembang, Selasa (15/3/2022). Kampung ini merupakan salah satu sentra tanaman hias di Bumi Intanpari.

Lalu apa yang menarik dari Kampung Nglurah ini? Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, Sumardi, mengatakan seluruh keluarga di kampung tersebut berbisnis tanaman hias. Mereka memelihara dan mengembangkan beragam jenis tanaman hias di pekarangan atau lahan masing-masing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di kampung ini terdapat sekitar 600 keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 1.600 jiwa. “Di sini 100 persen penduduknya berbisnis tanaman hias,” ujarnya saat ditemui di kampungnya, Selasa.

Baca Juga: Nava Hotel Tawangmangu Luncurkan Priviledge Member, Ini Keuntungannya

Menurut Sumardi, warga telah berbisnis tanaman hias secara turun-temurun sejak zaman dahulu. Bisnis ini kemudian berkembang dan menjadi mata pencaharian utama warga. “Dimulainya bisnis ini tidak tahu pasti. Tapi yang jelas sudah sejak zaman dahulu,” imbuh Sumardi yang akrab disapa Puthut.

kampung tanaman hias di tawangmangu karanganyar
Kampung Nglurah di Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar yang diresmikan oleh Pemkab setempat sebagai Kampung Wisata Sewu Kembang, Selasa (15/3/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Nglurah juga menjadi salah satu pemasok tanaman hias di berbagai daerah di Indonesia. Jenis tanamannya pun sangat beragam. “Prinsipnya, kami mengikuti para pehobi atau peminat. Ada banyak sekali dan kami tidak bisa bisa menghitung total spesies tanaman yang dikembangkan warga,” imbuhnya.

Sementara itu, omset bisnis tanaman hias warga Nglurah ini diyakininya mencapai ratusan miliar rupiah hingga triliun rupiah setiap bulan. “Omset Bisa sampai triliunan rupiah setiap bulan. Ada beberapa pengusaha yang omsetnya Rp4 miliar-Rp5 miliar per bulan. Itu memang beberapa orang, tapi pengusaha lain juga banyak yang omsetnya jutaan rupiah hingga puluhan juta rupiah per bulan. Jadi kalau ditotal omsetnya bisa sampai triliunan rupiah per bulan,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Bahan Baku Naik, Bakul Molen Tawangmangu Sambat

Puthut menyebut bisnis tanaman hias ini menyejahterakan warganya. Terlebih dengan diresmikannya Nglurah sebagai Kampung Wisata Sewu Kembang dengan berbagai pengembangannya diharapkan lebih meningkatkan perekonomian warga. Diharapkan pula warga Nglurah tidak merantau ke luar daerah. Mereka cukup mengelola dan meningkatkan potensi yang sudah ada di tempat.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan akan mengupayakan penyediaan lahan yang representatif untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan wisata tanaman hias di Kampung Wisata Sewu Kembang.

“Di sini ada lahan yang nanti kami coba manfaatkan sebagai tempat pameran atau kegiatan wisata lainnya supaya Kampung Wisata Sewu Kembang ini bisa lebih maksimal,” ujarnya didampingi Wakil Bupati Rober Christanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya