SOLOPOS.COM - Ilustrasi rel layang (JIBI/Felix Jody Kinarwan)

Solopos.com, SOLO -- Kementerian Perhubungan sudah memastikan akan membangun rel layang di simpang Joglo, Kota Solo. Peletakan batu pertama bahkan direncanakan digelar Juli 2021.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menggelar rapat virtual membahas pembangunan elevated rail atau rel layang Joglo dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pada Kamis (4/3/2021) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rapat itu membahas persiapan nonteknis sebelum mulai pembangunan konstruksi. “Kami baru menghitung luas tanah dan hunian terdampak. Camat dan lurah sudah gerak untuk sosialisasi. Targetnya peletakan batu pertama pada Juli,” kata Gibran kepada wartawan seusai rapat virtual, Kamis.

Baca juga: Dok! Moeldoko Ditetapkan Sebagai Ketum Oleh KLB Demokrat di Sumut

Lahan berikut hunian yang terdampak proyek rel layang ini sedikitnya 19.000 meter persegi. Namun, jumlah hunian secara detail masih perlu dihitung.

Selain Solo, ada satu kota yang menjadi target pembangunan rel layang, yakni Kota Cirebon. Informasi ini ditegaskan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Cirebon, Jawa Barat, Desember 2019 lalu.

Baca juga: Tolak KLB! Pengurus Partai Demokrat Sragen Malah Potong Bebek, Ini Maknanya

Disebabkan Kemacetan Parah

Sama seperti Solo, kemacetan juga menjadi alasan mengapa rel layang dibangun di Kota Cirebon. Pembangunan rel layang itu diintegrasikan dengan rencana proyek jalur kereta api cepat Jakarta-Surabaya.

"Kita nanti buat [jalur kereta] dinaikkan ke atas sehingga tidak ada lagi kemacetan. Kalau saya tidak ke Cirebon, saya tidak tahu masalah soal ini," kata Menhub saat itu seperti dikutip Detik.com.

Baca juga: Markas Kodim 0728 Wonogiri Ternyata Bangunan Cagar Budaya, Dulu Pabrik Jamu

Kajian rel layang di Kota Cirebon sudah dilakukan sekitar empat tahun lalu atau sejak 2016 silam. Ada 11 perlintasan sebidang yang akan terbebas dari kemacetan dengan pembangunan rel layang tersebut. Sementara jarak totalnya diperkirakan mencapai tujuh kilometer.

Pembangunan rel layang di Kota Cirebon memang mendesak dilakukan. Sebagai gambaran, di kota tersebut setiap tujuh menit ada kereta api yang melintas dan sering memicu kemacetan.

Pemerintah Kota Cirebon mencatat hampir 200 kereta api melintas per hari di kota tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya