SOLOPOS.COM - Waduk Nglangon

Solopos.com, GROBOGAN — Di balik keindahan Waduk Nglangon yang menarik para wisatawan, terdapat kisah yang memilukan. Waduk pertama yang dibangun di Indonesia di Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini menjadi saksi bisu tragedi pembantaian PKI.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Sabtu (26/3/2022), Waduk Nglangon ini menjadi adalah saksi bisu pembantaian tahanan politik (tapol) paska-tragedi Gerakan 30 September -PKI (G30S-PKI). Berdasarkan investigasi dari YPKP di kuburan masal yang ada di wilayah Kradenan, seorang saksi sejarah bernama Karman pernah menyaksikan tragedi pembantaian para tapol tersebut.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Dia menceritakan bagaimana pembantaian para tapol itu dilakukan, seperti dengan disetrum, kemudian diberi minum dari kendi dengan cara setengah menyiramnya. Salah seorang saksi mengaku menyaksikan tragedi pembantaian itu dengan cara mengintip dari celah pintu bangunan yang merupakan markas tentara pembataian tapol di Kecamatan Kradenan.

Baca juga: Ditangkap karena Konten Pornografi, Dea OnlyFans Mahasiswi Semarang

Setelah disiksa di rumah tahanan, mereka (tapol) di bawa ke hutan jati yang lokasinya tidak jauh dari Waduk Nglangon yang pertama dibangun di Indonesia. Saksi mengaku pernah dimintai tolong oleh seorang tentara untuk mengantar ke hutan jati tersebut  dengan menggunakan sepeda onthel yang dia tunggangi.

Sesampainya di tengah hutan dekat Waduk Nglangon, sang tentara menunjukan lokasi di mana para tapol dieksekusi dan dikubur. Kuburan masal itu berupa gundukan yang ditandai dengan sebuah pohon pisang.

Masih di wilayah Kradenan, ditemukan pula kuburan masal para tapol paska peristiwa G30S-PKI di Desa Pakis, Kecamatan Krandenan. Di desa tersebut juga terdapat waduk yang dibangun pada zaman Hindia-Belanda.

Baca juga: Berbau Harum, Makam Amangkurat I di Tegal Jadi Tempat Ngalap Berkah

Dari tepian waduk pertama Indonesia tersebut, dengan menyusuri jalan tanah sejauh 500 meter, terdapat sebuah tempat pemakanan umum (TPU) Desa Pakis yang dikenal dengan Kuburan Beku. Di dekat TPU itu, tepatnya di ujung sebelah selatan terdapat lahan seluas 400 meter persegi yang ditanami pohon Kemuning disinyalir menjadi tempat eksekusi tapol antara tahun 1965-1968.

Lokasi eksekusi memang bisanya dipilih di tengah hutan atau yang berdekatan dengan TPU karena sekaligus menjadi tempat mengubur mayat para tapol. Kuburan itu tidak jauh dari pemukiman penduduk, selain nuansa kuburan itu sepi dan menyeramkan.

Menurut penuturan saksi mata, diperkirakan ada 75 orang yang dibunuh di sisi Kuburan Beku yang ada di Desa Pakis ini. Selain di wilayah Kecamatan Krandenan, beberapa wilayah lain di Kabupaten Grobogan juga pernah menjadi tempat eksekusi bagi sejumlah tapol yang juga berlokasi di area hutan dan berdekatan dengan TPU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya