SOLOPOS.COM - Polisi melakukan pemeriksaan sumur milik warga Geyer, Kabupaten Grobogan yang diduga ditaburi racun serangga, Sabtu (9/1/2021).(Istimewa/Polsek Geyer)

Solopos.com, PURWODADI – Sumur gali milik seorang warga di Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Grobogan diduga ditaburi racun serangga atau insektisida, Sabtu (9/1/2021). Polisi pun turun tangan menyelidiki kejadian yang membahayakan nyawa orang tersebut.

Kejadian yang mengejutkan berawal ketika saksi Intiko Wati, 41, sekitar pukul 07.00 WIB hendak mencuci pakaian di sumur tersebut. Sumur yang terletak di depan rumah pemiliknya, Suhardi Widodo, 84, warga Dusun Kedungtawing, Desa Juworo, memang biasa dimanfaatkan warga.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Saat Intiko Wati hendak mencuci pakaian, kemudian menyalakan pompa air yang ada di dekat sumur. Ketika mesin pompa air menyala, betapa terkejutnya ketika melihat air yang keluar berwarna kemerahan. Ada dugaan penyebab berubahnya warna air sumur karena racun serangga.

Karena takut terjadi sesuatu, Wati kemudian memberitahukan anak pemilik sumur, Darminto, 34. Melihat air yang berwarna kemarahan dari sumur milik ayahnya, Darminto kemudian memberitahukan kejadian itu ke Kades Juworo.

Ironis, Puluhan ASN di Grobogan Abai Protokol Kesehatan

Perangkat Desa Juworo kemudian meneruskannya ke Polsek Geyer. Kapolsek Geyer AKP Danang Esanto bersama jajarannya kemudian mendatangi lokasi kejadian. Kemudian melakukan pemeriksaan sekitar lokasi sumur milik Suhardi tersebut yang diduga ditaburi racun serangga.

“Berawal dari seorang warga yang hendak mencuci pakaian di sumur milik Suhardi Widodo, kemudian curiga melihat air sumur berwarna kemerahan. Kejadian tersebut dilaporkan anak pemilik sumur didampingi perangkat desa ke Polsek Geyer,” jelas AKP Danang kepada media, Sabtu.

Polisi yang datang ke lokasi, lanjutnya, melihat air sumur memang berwarna kemerahan. Ketika dilakukan pemeriksaan di sekitar sumur, polisi menemukan ceceran serbuk berwarna merah muda di bibir sumur.

Gunung Merapi Erupsi, 365 Jiwa di KRB III di Sidorejo Klaten Masih Bertahan

Untuk Dikonsumsi

Dari baunya, lanjut dia, serbuk merah tersebut seperti bau insektisida atau racun serangga. Guna memastikan kandungan air sumur tersebut, polisi mengambil sampel air untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Dari keterangan warga sumur tersebut biasa digunakan warga dan keluarga Suhardi. Tidak hanya untuk kegiatan mencuci namun juga untuk dikonsumsi,” ujar AKP Danang.

Ada 7 Anak-Anak dan 3 Bayi dari 62 Manifes Sriwijaya Air yang Jatuh

Dijelaskan, setiap hari, air sumur itu dikonsumsi oleh pemilik dan keluarganya. Sumur tersebut memiliki diameter 85 centimeter dengan kedalaman sekitar tujuh meter. Saat kejadian, kondisi sumur penuh air.

“Tidak ada korban jiwa karena belum sempat dikonsumsi warga sudah diketahui saksi. Selain sampel air sumur, kita juga membawa ceceran serbuk merah diduga racun serangga untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium,” kata AKP Danang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya