SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO – Aksi Yulianto si Jagal di Kartasura, Sukoharjo, kembali menjadi perbincangan. Pria yang dikenal sebagai dukun pijat ini merupakan salah satu jagal sadis di Indonesia lantaran tega membantai tujuh pelanggan atas dasar dendam karena jasanya tidak dihargai.

Selain Yulianto di Kartasura, Sukoharjo, rangkaian aksi jagal sadis juga pernah terjadi di beberapa daerah lain. Disarikan dari berbagai sumber, Rabu (26/8/2020), berikut Solopos.com merangkum aksi jagal paling mengerikan di Indonesia:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

8 Fakta Mengejutkan Yulianto Si Jagal Kartasura Bantai 7 Orang pada 2010

Ryan Jombang

Very Idhan Henyansyah alias Ryan Jombang adalah tersangka jagal dan pembunuhan berantai di Jombang, Jawa Timur dan Jakarta. Kasusnya mulai terungkap setelah adanya penemuan mayat termutilasi di belakang Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Juli 2008. Diketahui, mayat tersebut adalah Heri Santoso, 40.

Setelah ditelusuri pihak kepolisian, Ryan mengaku telah membunuh 11 orang. Salah satu korbannya, Aril Somba Sitanggang atau Aril dimutilasi dan dikubur di dekat rumah orang tua Ryan di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang. Aril sebelumnya dinyatakan hilang sejak 2007.

Single Parent, Omzet Dewi Si Bakul Hik di Nusukan Solo Rp250.000/Hari

Polisi yang menggiring Ryan ke lokasi penguburan Aril justru mendapati ada empat mayat korban mutilasi yang dikubur dalam dua lubang, termasuk salah satunya mayat Aril. Dari empat mayat tersebut, satu di antaranya adalah perempuan.

Motif pembunuhan yang dilakukan Ryan si jagal sadis ini karena masalah pribadi dan materi. Atas perbuatannya itu, Ryan dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat.

Robot Gedek

Robot Gedek asal Desa Beji, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dikenal sebagai jagal anak paling sadis tahun 1990-an. Ia ditangkap pihak kepolisian pada 1996. Pria yang memiliki nama asli Siswanto ini terbukti membunuh dan memutilasi 12 anak di bawah umur seorang diri.

Sebelum membunuh dan memutilasi, Robot Gedek ternyata juga menyodomi ke-12 korban yang merupakan anak jalanan itu. Ia lalu membuang mayat korban-korbannya di area Pondok Kopi Jawa, Jakarta Timur dan rawa-rawa bekas Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat.

Akibat perbuatan kejinya itu, Robot Gedek si jagal sadis ini dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan setempat. Namun sebelum eksekusi mati itu dijatuhkan kepadanya, Robot Gedek atau Siswanto telah lebih dulu meninggal pada 2007 akibat penyakit jatung yang dideritanya.

Jadi Jutawan, Mbah Minto Klaten Hidup Nyaman 

Baekuni alias Babe

Kasus Baekuni alias Babe sempat membuat heboh masyarakat pada Mei 2010 silam. Bahkan, kasus Babe ini dicap sebagai kasus jagal paling mengerikan di Indonesia. Babe didakwa atas kasus sodomi dan mutilasi terhadap 14 anak jalanan.

Dikutip dari Wikipedia, Babe telah melakukan sodomi terhadap anak jalanan sejak 1993. Ia tertangkap setelah adanya pengaduan dari orang tua salah satu korban bernama Ardiansyah. Ardiansyah kemudian ditemukan tewas dimutilasi di tangan Babe.

Baekuni atau Babe yang juga merupakan pria homoseksual pengidap pedofilia itu lantas ditangkap di kediamannya di Jakarta Timur. Atas aksi bejat jagal sadis ini membuatnya dijatuhi penjara hukuman seumur hidup pada Oktober 2010 silam oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Gurihnya Kare Mbah Setu, Kuliner Legendaris di Karanganyar

Ahmad Suradji

Seorang dukun di Desa Sei Semayang, Deli Serdang, Sumatra Utara menjadi pelaku jagal sadis dan pembunuhan berantai terhadap 42 perempuan. Aksi keji itu dilakukan oleh Ahmad Suradji pada 1996 silam. Ia menghabisi nyawa 42 perempuan itu setelah bermimpi akan mendapatkan ilmu sakti jika menumbalkan perempuan-perempuan malang tersebut.

Perbuatan kejamnya itu tercium setelah salah satu warga Desa Sei Semayang, Sri Dewi, tewas terbunuh di sebuah kebun tebu. Sri Dewi ditemukan setelah beberapa hari sebelumnya dinyatakan menghilang.

Begini Keseharian Keluarga Suranto di Mata Tetangga di Baki Sukoharjo

Kepada polisi, Ahmad Suradji mengaku memutilasi korbannya setelah membunuh. Ia juga mengajak sang istri, Tumini, dalam melancarkan aksi pembunuhannya itu.

Suradji si jagal sadis ini lantas dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada Juli 2008 lalu. Sementara istrinya Tumini, diganjari hukuman penjara seumur hukum. (Widiyantoro/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya