SOLOPOS.COM - Ribuan butir jeruk berserakan di jalan tol seusai terjadi lakalantas antara dua truk di KM 541, Desa Bumiaji, Gondang, Sragen, Rabu (5/8/2020) pagi. (Istimewa/David Efendy)

Solopos.com, SRAGEN — Belasan kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas jalan tol Solo-Kertosono (Soker) tepatnya di KM 541, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Belakasan kecelakaan itu terjadi sejak jalan bebas hambatan tersebut resmi dibuka pada akhir 2018 lalu.

Salah satu warga Dukuh Jambeyan, Desa Bumiaji, Gondang, David Efendy, mengaku sudah menyaksikan sendiri belasan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tol KM 541 tersebut. Terakhir, kecelakaan terjadi pada Rabu (5/8/2020) antara dua truk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Namun, ribuan butir buah jeruk tumpah memenuhi jalan tol, tebing jalan tol dan area persawahan.

Ekspedisi Mudik 2024

Truk Kecelakaan di Jalan Tembus Tawangmangu Karanganyar, Bata Berceceran di Jalan

“Yang pernah saya lihat sendiri itu ada sekitar 12 kecelakaan yang terjadi di sana. Ada yang meninggal dunia, tapi lebih banyak yang selamat. Biasanya kecelakaan itu dipicu ban meletus, ban selip hingga terguling. Jalan tol KM 541 bisa dibilang rawan kecelakaan,” papar David Efendy kepada Solopos.com, Kamis (6/8/2020).

David tidak mengetahui mengapa jalan tol KM 541 Sragen itu terbilang kerap terjadi kecelakaan. Dia tidak memungkiri jalan tol itu dibangun berdampingan dengan sebuah kuburan desa.

Panas

Menurut penuturan warga di kampungnya, warga tertentu dapat merasakan suhu yang agak panas saat melintasi kawasan itu sebelum dibangun jalan tol.

“Kalau orang tua dulu bilang lemah [tanah] panas. Ada makam kecil-kecil di sana. Ukurannya seperti makam bayi. Apakah itu ada hubungannya dengan banyaknya kecelakaan yang terjadi di jalan tol KM 541, saya tidak tahu. Faktanya, jalan tol KM 541 itu rawan terjadi laka,” ucapnya.

Gegara Covid-19, Hanya 8 Anggota Paskibraka yang Bertugas di Istana

Yanto, warga yang tinggal tak jauh dari jalan tol KM 541 mengatakan posisi jalan tol sedikit menikung dan agak menanjak. Dia tidak memungkiri jalan tol dekat rumahnya itu kerap terjadi laka, baik dari arah Ngawi atau dari arah Solo.

Dia menilai kebanyakan kendaraan roda empat atau lebih melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi. Faktor human eror, kata dia, bisa jadi pemicu terjadinya kecelakaan di ruas tol Sragen tersebut.

“Mungkin ban tidak terisi angin dengan penuh sehingga mudah meletus atau selip di lokasi. Posisinya agak menikung, jadi dibutuhkan kehati-hatian saat melintasinya,” papar Yanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya