SOLOPOS.COM - Kenangan tentang banjir bandang yang melanda Solo pada Maret 1966 lalu. (Instagram @solozamandulu)

Solopos.com, SOLO -- Hari-hari ini 55 tahun lalu, tepatnya 16-18 Maret 1966, Kota Solo mengalami bencana banjir bandang. Kejadian itu menjadi bagian sejarah pilu masyarakat Kota Bengawan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Selasa (16/3/2021), genangan air banjir kala itu nyaris menenggelamkan seluruh wilayah Solo. Hanya Kelurahan Mojosongo dan Kecamatan Laweyan yang tak kena banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari skripsi berjudul Banjir Bengawan Solo Tahun 1966: Dampak dan Respons Masyarakat Kota Solo karya Ridho Taqabalallah dari Jurusan Ilmu Sejarah UNS Solo tahun 2009, kala itu tanggul-tanggul penahan air sungai Bengawan Solo rusak.

Baca Juga: Diolok-Olok Enggak Ngerti Sepak Bola, Gibran Bicara Soal Persis Solo

Dalam waktu enam jam setelahnya, 9 kilometer persegi wilayah Solo tergenang air dengan ketinggian rata-rata dua meter. Pada tempat-tempat landai air, meninggi hingga mencapai empat meter, bahkan di beberapa tempat ketinggian air lebih dari empat meter.

Pusat-pusat perekonomian, pusat pemerintahan dan kawasan yang tadinya diperkirakan tak akan terendam banjir bandang di Solo itu, langsung tergenang dalam tempo singkat. Kondisi ini tak terduga karena Solo sudah mempunyai tanggul-tanggul penahan air sungai.

Tanggul Rusak

Saat banjir besar melanda Solo pada 1918, tanggul-tanggul penahan air sungai belum selesai dibangun dan belum melingkari kota ini. Sedangkan banjir 1966 tanggul sudah dibangun namun air tetap menggenangi sampai sebagian kantor penting seperti Gedung BNI Unit I, II dan III, serta Kantor Balai Kota Solo.

Baca Juga: Terpilihnya Mat Nawir Sebagai Ketua DPC PKB Wonogiri Sempat Diprotes, Ini Alasannya

Banjir juga masuk ke Kantor Pos Solo, Kantor Telkom, Kantor eks Karesidenan Surakarta, Padar Gedhe, Kantor Komando Resort Kepolisian 951, dan Gereja Purbayan.

Gereja Kristen Gladak, Kantor Sub Denpom VII/21, Markas Brigif 4, Pekasmi, dan kantor-kantor lain, juga tidak luput dari genangan banjir bandang Kota Solo itu. Hampir semua wilayah kota yang menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan Solo terendam banjir 1,5 meter hingga dua meter.

Akibatnya roda perekonomian Solo saat itu mandek selama beberapa hari. Ruas-ruas jalan tak bisa dilalui, transportasi dan telekomunikasi terputus. Pertolongan pun harus menunggu air banjir surut.

Baca Juga: 23 SMP Solo Belajar Tatap Muka Mulai Pekan Depan, Begini Pesan Satgas Covid-19

Berdasarkan Peta Banjir 1966 FS DRIP Kota Surakarta diketahui banjir menggenangi hampir tiga perempat wilayah Solo. Wilayah terdampak banjir meliputi Pasar Kliwon, Jebres, Serengan, dan Banjarsari.

Menyeramkan

Wilayah yang tidak tergenang hanya Kecamatan Laweyan dan Kelurahan Mojosongo. Luasnya wilayah terdampak banjir bandang membuat beberapa area Kota Solo terlihat begitu menyeramkan. Seperti kondisi Alun-alun Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang menjadi seperti kedung.

Tinggi genangan air di wilayah itu mencapai 2 meter dan menyebabkan tembok Baluwarti jebol. Sejak 17 Maret 1966 hingga 18 Maret 1966 roda pemerintahan Solo lumpuh total. Banyak arsip berharga terendam air banjir dan hilang.

Baca Juga: Innalillahi... Pelajar Asal Bogor Meninggal Tertabrak Truk Di Lampu Merah UMS Kartasura Sukoharjo

Sementara itu, dari foto-foto banjir bandang Solo 1966 yang diunggah akun Instagram @solozamandulu, Selasa (16/3/2021), tampak genangan air cukup tinggi di kawasan Gladag. Tampak pula orang-orang yang mengamati banjir dari atap gedung. "Mengenang banjir Solo Maret 1966" tulis pengelola akun tersebut dalam keterangan foto itu.

"Hujan berlangsung non stop dari tanggal 15 Maret 1966 jam 13.00," tulis pengelola akun @solozamandulu mengutip buku berjudul Bandjir Bandang Dikota Bengawan terbitan Pelaksana Kuasa Perang Surakarta (Perkuper).

"Esoknya, 16 Maret 1966, hujan masih turun. Sungai Bengawan Solo, yang menampung air hujan dari daerah sekitar Kota Solo pun meluap. Rupanya lima tanggul di sekitar Bengawan Solo jebol. Akhirnya banjir bandang pun melanda Solo pada 16 Maret jam 23.00," lanjut @solozamandulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya