SOLOPOS.COM - ilustrasi (nairobiwire.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Warga di Ujuang Labuang, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, resah karena seekor buaya muara (crocodylus porosus) ditemukan bertelur tidak jauh dari permukiman mereka.

Kepala Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan Tanjungmutiara, Weri Ikwan, di Lubukbasung, mengatakan buaya muara itu bertelur di kebun kelapa sawit yang tidak jauh dari lokasi bertelur buaya muara pada Januari 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Ini tahun ketiga buaya itu bertelur di lahan perkebunan kelapa sawit milik warga, karena pada 2018 dan 2019 juga ada buaya bertelur tidak jauh dari lokasi itu," ungkap dia, Kamis (16/1/2020).

Weri menjelaskan keberadaan buaya itu baru diketahui oleh warga beberapa hari lalu. Menurutnya, wali jorong memberitahukan tentang munculnya buaya itu kepada pihaknya dan ia langsung ke lokasi pada Kamis ini.

"Saat ke lokasi, saya melihat tumpukan telur buaya yang sedang dijaga induknya," katanya dilansir Antara.

Weri mengungkapkan lokasi tempat bertelur buaya itu cukup dekat dengan permukiman warga, dan warga termasuk anak-anak sering menggembalakan ternak di lokasi.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas di lokasi itu, karena buaya akan menyerang ternak atau warga saat mendekat ke lokasi bertelur. Weri menerangkan induk buaya sangat agresif saat bertelur.

"Ini untuk mengantisipasi terjadinya serangan buaya kepada manusia dan ternak," ujarnya.

Dengan temuan itu, Weri telah memberitahukan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam.

engendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam, Ade Putra menyebutkan pihaknya akan turun ke lokasi dalam waktu dekat, karena sekarang pihaknya sedang menangani konflik beruang madu di Pasaman Barat.

"Kita akan memasang tali di sekitar lokasi dan papan imbauan agar tidak mendekati lokasi," tambahnya.

Ia mengatakan buaya ini akan berada di lokasi bertelur sampai telurnya menetas atau masa pengeraman selama 40 hingga 80 hari setelah bertelur.

Terkuak, Keraton Agung Sejagat Juga Didirikan di Klaten

Menurut dia, selama masa reproduksi atau musim kawin, buaya memiliki perilaku yang agresif sehingga apabila ada gangguan maka buaya itu akan menyerang balik.

Buaya ini melindungi lokasi tempat pengeraman dengan radius 10 meter dan BKSDA akan memantau setiap hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya