Solopos.com, JAKARTA -- Penembakan massal terjadi di New York, Amerika Serikat. Dua orang tewas dan 14 orang lainnya luka-luka dalam kejadian Sabtu (19/9/2020) pagi waktu setempat.
Peristiwa penembakan massal terjadi di sebuah pesta yang digelar di halaman belakang di Rochester, negara bagian New York.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Polisi yang datang ke lokasi penembakan massal, menemukan "tempat kacau" dengan sekitar 100 orang berlarian ke berbagai arah. Demikian disampaikan Kepala Kepolisian sementara, Mark Simmons kepada para wartawan.
Karyawan Meninggal Setelah Terjatuh dari Wahana Permainan Tertinggi di Dunia
"Total ada 16 korban penembakan massal yang telah dikonfirmasi. Dan saya sedih mengumumkan bahwa dua dari 16 korban mengalami luka fatal," katanya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu.
Simmons mengatakan bahwa mereka yang terbunuh terdiri dari satu orang pria dan satu wanita. Kedua korban berusia antara 18-22 tahun, dan belum diidentifikasi secara resmi.
Pelaku Seni Minta Hajatan Dibolehkan Lagi, Ini Jawaban Bupati Sragen
Ke-14 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit dan tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa, katanya. Tidak ada penangkapan sejauh ini dan polisi tidak dapat mengatakan apakah lebih dari satu penembak terlibat dalam penembakan ini.
"Bagi komunitas kami yang harus menghadapi tragedi ini. Sangat disayangkan dan memalukan," kata Simmons dilansir dari Detik.com.
Di Kanada
Aksi penembakan massal juga pernah terjadi di Kanada. Seorang pria bersenjata yang mengenakan seragam polisi melepaskan tembakan dan menewaskan sedikitnya 16 orang. Termasuk seorang perempuan perwira polisi, di provinsi Nova Scotia, Kanada.
Terungkap, Ini Kronologi Lengkap Pembunuhan Mutilasi Kalibata City
Tindakan brutal yang berlangsung sekitar 12 jam itu berakhir setelah sempat terjadi pengejaran mobil sang pelaku oleh polisi. Terduga pelaku penyerangan dilaporkan tewas.
Warga di desa Portapique sebelumnya diminta tinggal di dalam rumah setelah aksi serangan dimulai pada Sabtu. Polisi sebelumnya mengatakan tersangka mengendarai mobil polisi.
Pria bersenjata itu menembak kerumunan orang di sejumlah lokasi di Nova Scotia. Pihak berwenang masih berusaha untuk menetapkan jumlah korban tewas, kata polisi pada hari Minggu (19/4/2020).