SOLOPOS.COM - Ilustrasi janin. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Aktivitas klinik aborsi di Paseban, Senen, Jakarta Pusat, terbongkar. Klinik tersebut telah mengaborsi 903 bayi yang kemudian dimusnahkan di dalam septic tank menggunakan bahan kimia.

Aborsi merupakan tindakan ilegal yang melanggar hukum di Indonesia. Meski demikian, sampai sekarang masih banyak wanita di Indonesia yang melakukan aborsi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan hasil penelitian Guttmacher Institute yang dikutip Solopos.com, Senin (17/2/2020), diperkirakan terjadi dua juta aborsi di Indonesia setiap tahun. Hal ini disebabkan banyaknya wanita yang mengalami kehamilan tidak direncanakan sehingga memilih aborsi.

Bukan Cuma Ular, Sungai Garuda Dihuni Bulus

Hasil penelitian itu disusun berdasarkan sampel yang diambil dari sejumlah fasilitas kesehatan di enam wilayah Indonesia. Penelitian ini mengungkap ada 37 aborsi pada 1.000 wanita usia produktif bereproduksi [15-49 tahun] setiap tahunnya di Indonesia.

Angka prediksi itu cenderung cukup tinggi jika dibandingkan dengan aborsi di negara Asia lainnya. Dari 4,5 juta kelahiran per tahun di Indonesia, sekitar 760.000 atau 17 persennya tidak diinginkan atau direncanakan.

Aborsi paling banyak dilakukan wanita yang sudah menikah berusia 30-39 tahun dengan tingkat pendidikan SMA. Mereka yang melakukan aborsi mayoritas tidak pernah memakai alat kontrasepsi.

Dulu Cuma Guyonan, Kini Bayar SPP Bisa Pakai GoPay Loh!

Kebanyakan wanita dalam penelitian tersebut melakukan aborsi karena tidak ingin punya anak lagi. Tetapi mereka juga tidak memakai alat kontrasepsi apapun.

Beberapa wanita lainnya melakukan aborsi karena ingin meneruskan pendidikan sebelum menikah. Sementara sekitar empat persen lainnya melakukan aborsi untuk menjaga kesehatan fisik.

Sayangnya, banyak aborsi yang dilakukan di Indonesia tidak aman. Padahal, aborsi yang tidak aman itu membahayakan kesehatan dan nyawa pelaku.

50 Bidan Diduga Ikut Aborsi Janin Pakai Bahan Kimia di Septic Tank

Aborsi yang tidak amandapat menyebabkan komplikasi hingga berujung kematian. Badan Kesehatan Dunia mengatakan, aborsi yang tidak aman menjadi penyebab dari 14 persen kematian ibu d Asia Tenggara.

Di Indonesia, kebanyakan aborsi dilakukan oleh tenaga yang tidak terlatih. Hal ini membuat biaya aborsi di Indonesia cenderung lebih murah dengan nyawa sebagai pertaruhannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya