SOLOPOS.COM - Para warga mengoperasikan empat gergaji mesin untuk memotong tulang sapi hewan kurban di Perumahan Margoasri, Puro, Karangmalang, Sragen, Minggu (10/7/2022). Warga mengelola 32 ekor sapi hewan kurban pada Iduladha 2022. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 600-an warga Dukuh Margoasri, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah turun ke jalan di lima gang seputaran Masjid Al Hikmah Margosari pada Minggu (10/7/2022).

Lima gang di sekitar Masjid Al Hikmah Margoasri ditutup gedek. Ratusan orang itu nyaris tak ada yang berpangku tangan. Mereka bergotong-royong dan bekerja sesuai jatah yang sudah diatur panitia. Mereka bisa disebut sukarelawan yang membantu mengurus penyembelihan 32 ekor sapi dan dua ekor kambing di kompleks perkampungan tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak hanya proses penyembelihan, ratusan warga yang didominasi lelaki itu juga akan mendistribusikan daging kurban pada momentum Iduladha 2022 ini. Mereka mulai beraktivitas pukul 07.30 WIB. Hingga pukul 10.30 WIB, prosesi penyembelihan 32 ekor sapi dan dua ekor kambing sudah selesai.

Mereka tampak menguliti dan mengelola daging, tulang, hingga jerohan untuk dibagi-bagi menjadi 1.000-an paket. Seluruh proses tersebut rampung pada pukul 12.00 WIB atau 4,5 jam sejak proses penyembelihan hingga pembagian jatah daging.

Ketua Panitia Iduladha Masjid Al Hikmah Margoasri, Puro, Suprapto, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu, menyampaikan semua sapi dan kambing sudah ada surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Penjual hewan kurban sudah menyiapkan SKKH masing-masing hewan.

Baca Juga : Penyembelihan Hewan Kurban Diawasi Tim Disnakkan Boyolali, Hasilnya?

Suprapto menjelaskan proses penyembelihan cukup cepat dan mudah karena ada dua unit alat peroboh sapi. Sapi yang hendak disembelih, langsung diikat kuat dan digeladak ke lokasi penyembelihan.

“Sapi nomor 28 siap dikeluarkan untuk disembelih. Sapi ini atas tujuh keluarga yang disebutkan satu per satu. Hingga pukul 10.00 WIB tinggal dua ekor sapi yang belum disembelih. Pukul 12.00 WIB semua prosesi pengelolaan daging kurban sudah selesai. Total ada 600-an orang panitia yang semua sudah bekerja sesuai tugasnya,” ujar Suprapto.

Panitia terbagi atas tukang peroboh sapi, tukang penyembelih sapi, tukang pengulit sapi, tukang menyayat daging, tukang mengiris daging, mencuci jerohan, mengiris jerohan, penimbang dan pengemasan, hingga distribusi.

Dia mengungkapkan Perumahan Margoasri terbagi atas 12 rukun tetangga (RT), yakni RT 023-027 dan RT 030-036. Total pendudukanya, ujar dia, ada 1.000-an kepala keluarga (KK). Dia menjelaskan jumlah sapi yang menjadi hewan kurban pada tahun ini terhitung menurun dibandingkan tahun lalu.

Dia menyebut ada 36 ekor sapi tahun lalu, tetapi tahun ini turun empat ekor atau tinggal 32 ekor sapi. Pandemi Covid-19, kata dia, kemungkinan menjadi salah satu faktor penurunan jumlah sapi hewan kurban di Margoasri.

Baca Juga : Iduladha, Warga Binaan LP Kelas II B Klaten Sembelih Hewan Kurban

“Bagian warga turun karena jumlah sapi turun. Kalau tahun lalu per warga dapat 2 kilogram daging sekarang hanya dapat 1,5 kilogram daging ditambah tulang dan jerohan. Tahap pertama membuat 1.000-an paket untuk warga. Selain itu membuat paket untuk panitia dan paket untuk stakeholders dan warga di luar perumahan yang membutuhkan. Proposal permohonan daging kurban dari luar banyak,” tuturnya.

Dia menjelaskan kotoran akibat penyembelihan hewan kurban langsung ditampung di septic tank dan disedot menggunakan mobil tangki tinja. Mereka meminjam dua unit tangki untuk berjaga-jaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya