SOLOPOS.COM - Kolaborasi musisi lokal dan asing di Ngayogjazz 2014, Sabtu (22/11/2014). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Ngayogjazz 2015 digelar di Sleman dengan banyak kejutan

Harianjogja.com, SLEMAN-Pagelaran musik jazz tahunan, Ngajogjazz, akan dihelat lagi, Sabtu (21/11/2015) besok. Kali ini panitia mengangkat konsep keberagaman yang diusung dalam tema “Bhineka Tunggal Jazz-nya”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu panitia yang juga penggagas lahirnya Ngayogjazz, Djaduk Ferianto, menjelaskan keberagaman akan muncul baik dari konten panggungnya maupun pemilihan tempat.

“Dari kontennya, yang akan main ada jazz kontemporer, mainstream, sampai memadukan kesenian tradisional,” kata dia saat jumpa pers di The Alana hotel, Jl. Palagan Km 7, Ngaglik, Kamis (19/11/2015) siang.

Sementara dari latar belakang tempat, Desa Karang Tanjung dan Karang Kepuh, Desa Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, yang dipilih sebagai lokasi acara, memiliki keberagaman yang kental.

“Di satu perkampungan, masjid dan kapel [gereja kecil] tumbuh bersama. Begitu juga masyarakatnya,”jelas dia.

Djaduk juga menyampaikan bahwa Ngayogjazz 2015 ini penuh dengan kejutan. “Kali ini akan dibuka oleh orang penting di Indonesia. Saya tidak sebut orangnya karena itu misteri,” tuturnya.

Sedikit memberi bocoran, Ngayogjazz tahun depan ingin menyajikan karya buku. Tidak hanya berisi intertainment tetapi cerita semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Ngayogjazz. Seperti dari pakar sosiolog, antropolog hingga seni rupanya.

Kades Pandowoharjo, Catur Sarjumiharta, mengaku selama tiga tahun dipilih sebagai tempat digelarnya pertunjukan musik jazz itu, perekonomian masyarakat secara perlahan terangkat. “Ini [Ngayogjazz] ajang nonprofit tapi membuat masyarakat kreatif dengan mengatur parkir dan kulinernya,” jelasnya.

Menurutnya, ajang musik ini membawa dampak baik bagi warga. Dari karang taruna, PKK hingga LKMD turut bahu-membahu demi kesuksesan acara.

Salah satu penyanyi jazz Indonesia, Tri Utami, yang turut hadir dalam jumpa pers mengatakan, saat ini musik  jazz bukan lagi musik elit yang dinikmati lingkungan terbatas. Musik jazz saat ini, kata dia, seperti alam yang dapat diisi oleh siapa saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya