SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kawasan Industri (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, NGAWI — Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, bakal memiliki kawasan industri yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional. Kawasan industri ini bakal dibangun di lahan seluas 1.200 hektare.

Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, mengatakan dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019, Ngawi menjadi salah satu daerah yang akan mendapat proyek strategis nasional di bidang pengembangan kawasan industri. Kawasan industri ini akan berada di dua kecamatan, yakni Widodaren dan Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Rekomendasi dari Perhutani, lahan yang akan digunakan untuk kawasan industri ini seluas 1.200 hektare,” kata dia saat menjadi narasumber dalam “Talkshow Virtual Jagongan Madiun Raya: Sinergi Pembangunan Daerah Menuju Sukses 2022” yang diselenggarakan Solopos Media Group, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga: KEK Kendal Ditarget Rampung 3 Tahun & Investasi Rp72 Miliar

Untuk proses alih fungsi lahan tersebut, kata dia, saat ini sudah masuk dalam proses di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Informasinya, tim terpadu dalam proyek strategis nasional itu juga sudah dibentuk.

“Mudah-mudahan sebentar lagi dilakukan survei. Setelah itu izin kawasan industri itu segera terbit,” jelas dia.

Meski akan menggunakan banyak lahan, pria yang akrab disapa Antok itu menyampaikan pemerintah berupaya lahan tidak mengurangi lahan produktif dan berkelanjutan. Pemerintah juga menyesuaikan dengaan aturan rencana tata ruang wilayah.

Lahan pertanian produktif di Ngawi luasnya 50.179 hektare. Dengan hasil produksi padi mencapai 920.000 ton per tahun. Hasil panen padi di Ngawi menjadi nomor satu di Jawa Timur dan nomor tiga se-Indonesia.

Baca Juga: PLN Siap Penuhi Kebutuhan Listrik Pabrik Kaca Terbesar se-Asia Tenggara di Batang

Menurutnya, hal ini menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat. Proses digitalisasi dalam pengembangan pasar juga terus dilakukan. Saat ini ada rintisan Ngawi Tani Mandiri yang terdiri dari petani milenial. Diharapkan petani muda ini bisa memberikan produk nilai tambah dalam hasil pertanian, baik di pasar nasional maupun pasar internasional.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pertanian mandiri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” terang Antok.

Pengembangan Kawasan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kediri, Sofwan Kurnia, menyambut baik inisiatif pemerintah untuk pengembangan kawasan industri di Ngawi, Madiun, dan Nganjuk. Apalagi didukung dengan pembangunan infrastruktur seperti tol dan bandara.

“Namun, kita masih harus melihat dan menunggu perkembangan lebih lanjut. Tentunya ketika sudah ditetapkan, kita dapat mengakselerasinya melalui pendekatan-pendekatan yang sinergis dan inovatif dengan melibatkan pelaku usaha dan melakukan promosi investasi untuk menarik investor,” terang dia.

Baca Juga: Mantap Jaya! Industri Kaca Terbesar se-Asia Tenggara akan Dibangun di Kawasan Industri Batang

Sofwan menilai pengembangan kawasan industri di Madiun Raya sangat tepat meskipun harus terus mengembangkan Indikator Pembangunan Manusia (IPM) dan Ease of Doing Business (EoDB). Menurutnya, Madiun Raya lebih unggul dibandingkan Surabaya dan sekitarnya.

“Karena Madiun Raya dekat dengan daerah sumber daya bahan baku dan dapat menjadi hubungan di jalur tengah Jawa, seperti Solo-Kediri-Surabaya,” kata Sofwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya