SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

Sungguh malang nasib sapi kurban ini. Sebelum mati disembelih, sapi berwarna putih ini roboh karena timah panas polisi. Aparat kepolisian saat itu memang tak punya pilihan. Lantaran terlepas dari talinya, seekor sapi kurban milik SD Kasatriyan Baluwarti ini ngamuk di perkampungan warga. Hewan itu bahkan sempat menghantam sebuah taksi sebelum dilumpuhkan aparat kepolisian Pasar Kliwon.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Insiden itu terjadi Senin (29/10/2012), sekitar pukul 06.00 WIB. Menurut Linmas Baluwarti, Subroto, salah satu tali penambat sapi terputus karena kondisinya yang kurang bagus. Sekali sentak, sapi pun berlari kencang menuju Museum Keraton.

”Sempat belok ke Mloyokusuman, terus ke arah Tamtaman. Di situ sapi sempat nyeruduk warga. Untung tak ada yang terluka,” ujarnya kepada wartawan.

Melihat warga sekitar panik, sapi yang dibeli seharga Rp8 juta itu justru semakin menjadi. Giliran sebuah taksi menjadi sasaran si sapi. Melihat taksi melintas di depan RS Kustati Jl Kapten Mulyadi, sapi itu langsung main seruduk. Kaca spion pun pecah karena aksi hewan herbivora tersebut.

”Saat itu saya panik sekali. Awalnya sempat menghubungi Dinas Pertanian, tapi tak ada jawaban. Akhirnya ya ke Polsek Pasar Kliwon,” ujar seorang guru SDN Kasatriyan, Sedyo Utomo.

Sedyo hampir putus asa saat mendengar Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Parni Handoko, sedang upacara. Untungnya, Kapolsek bisa dihubungi dan menginstruksikan anggotanya ke lapangan. ”Katanya ditembak tidak apa-apa,” ujarnya menirukan Kapolsek.

Sepanjang perjalanan, petugas jagal dan beberapa guru mengikuti hewan itu sampai berhenti di lahan kosong belakang Benteng Vastenburg. Pelarian hampir 3 km itu, nasib sapi berubah. Di tanah kosong itu, sapi dilumpuhkan dengan timah panas. Meski sudah ditembak di bagian kepala, sapi itu tak langsung terjungkal. Sapi justru memberontak hingga gerbang kantor Telkom di Jl Mayor Kusmanto. Tak lama kemudian, sapi itu roboh. Sebelum mati kehabisan darah, seorang jagal langsung menghunus pisau untuk menyembelihnya.

”Sapinya mati karena disembelih, bukan karena peluru,” lanjut Sedyo.

Satpam Telkom Solo, Darmanto, mengaku mendengar suara tembakan di halaman kantor saat insiden sapi ngamuk.
”Kelihatannya memang tembakan timah panas,” katanya. Sapi yang sudah tak berdaya ini pun dibawa kembali menuju SD Kasatriyan. Dagingnya lantas dipotong untuk dibagi ke warga sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya