Ngamar di Hotel, 12 Pasangan Dirazia

Satpol PP menangkap 12 pasangan tak resmi yang tengah ngamar di hotel di kawasan Prambanan, Klaten, Kamis (22/11/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN—Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten berhasil merazia 12 pasangan tidak resmi yang kedapatan ngamar di tiga hotel di kawasan Prambanan, Kamis (22/11/2012).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ke-12 pasangan tidak resmi tersebut tidak bisa berkutik saat anggota Satpol PP menyisir satu persatu hotel di kawasan Prambanan. Ke-12 pasangan itu tak bisa menunjukkan kartu pengenal bahwa mereka adalah pasangan suami istri. Mereka akhirnya dibawa ke Kantor Satpol PP untuk dibina.

“Kami memang bukan suami istri, tapi kami saling menyukai. Perbuatan itu kami lakukan atas dasar suka sama suka, tanpa ada paksaan,” ujar seorang wanita yang terjaring razia bersama pasangan prianya saat ditemui Solopos.com, di Kantor Satpol PP.

Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Klaten, Rinto Padmono, mengatakan pihaknya menerjunkan tiga tim untuk menyisir sejumlah hotel di kawasan Prambanan. Selain hotel, Satpol PP juga menyisir kawasan Pasar Sapi Prambanan yang kerap menjadi tempat mangkal kalangan pekerja seks komersial (PSK). Rinto menduga informasi adanya razia tersebut sudah bocor. Saat anggotanya menyisir kawasan Pasar Sapi Prambanan, tak satupun PSK yang kedapatan mangkal.

“Ada kemungkinan informasi bocor. Mereka sudah tahu adanya rencana razia tersebut sehingga memilih tidak mangkal di siang hari,” ujar Rinto.

Rinto menegaskan, razia penyakit masyarakat tidak hanya diintensifkan saat Ramadan atau pada saat-saat tertentu. Razia sewaktu-waktu akan digelar untuk membuat efek jera. Dia berharap, pasangan tidak resmi ini bisa berpikir ulang untuk mengulangi perbuatan mereka.

“Kalau memang masih mengulangi perbuatan itu, berarti mereka memang tak punya malu. Pembinaan akan kami lakukan kepada mereka,” tegas Rinto.