SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SUKOHARJO–Petugas kepolisian Sukoharjo mengamankan Har, 38, yang mengaku menjadi anggota TNI. Pelaku diamankan karena dinilai sering meminta uang kepada warga di dekat kantor Kecamatan Weru, Sukoharjo, Selasa (25/3/2014).

“Sekarang ini belum ditahan karena masih dimintai keterangan. Kami masih mencari bukti dan korban akibat perbuatan yang dilakukan oleh pelaku,” ujar Kasubbag Humas Polres Sukoharjo, AKP Joko Sugiyanto ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (26/3/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia penangkapan dilakukan oleh seorang anggota TNI setelah mendapat laporan dari masyarakat bahwa di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru ada seseorang yang mengaku anggota TNI sering memita uang kepada warga. Bukan hanya itu Har yang diduga anggota TNI gadungan tersebut sering minum-minuman keras (miras) di tempat itu.

Mendapat laporan tersebut, papar Joko, seorang anggota TNI tersebut melapor ke atasannya. Akhirnya anggota TNI ini berkoordinasi dengan petugas Polsek Weru sepakat menangkap Har.

Strategi pun disusun, mereka sepakat menjebak Har dengan mengajak bertemu di dekat kantor Kecamatan Weru. Har yang datang setelah ditelepon itu diajak ke satu tempat untuk dimintai keterangan dan ditanya identitasnya.

Di hadapan petugas, pelaku akhirnya mengakui pengakuan menjadi anggota TNI itu hanya untuk gagah-gagahan. Karenanya Har langsung digelandang ke Polsek Weru untuk diperiksa lebih lanjut.

“Petugas akhirnya mengamankan beberapa barang bukti yang dibawa pelaku, berupa satu unit sepeda motor, KTP, satu unit handphone, satu buah tas kecil dan satu buah korek api berbentuk senjata api, empat buah pangkat. Sekarang masih diamankan dan belum ditahan karena masih mencari saksi dan bukti korban untuk menjeratnya,” kata Joko.

Kendati belum ditahan, pelaku tetap dimintai wajib lapor ke petugas satu pecan dua kali. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi pelaku kabur.

Terkait dengan kasus tersebut, Joko meminta kepada masyarakat agar waspada. Sebab sekarang ini dinilai marak terjadi praktek penipuan mengatasnamakan jabatan tertentu.

“Kemarin Polres Sukoharjo juga menerima laporan dugaan penipuan dengan mengatasnamakan wartawan dengan SMS. Padahal wartawan tersebut tak kenal nomor yang digunakan untuk SMS tersebut. Untuk itu kami minta masyarakat hati-hati,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya