SOLOPOS.COM - Aktivitas warga di Taman Cerdas Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ akan dibuka kembali mulai 19 Juni mendatang menyusul penerapan kenormalan baru atau new normal di Solo.

Kendati demikian, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku belum bisa menerapkan hal serupa untuk taman-taman di Kota Bengawan, salah satunya taman cerdas. Salah satu penyebab tertundanya pembukaan taman adalah kekhawatiran warga tidak bisa menjaga jarak aman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tempat rekreasi ruang terbuka belum dibuka karena tidak bisa diatur jaraknya. Nanti masuk ramai-ramai terus dempet-dempetan bisa bahaya. Taman cerdas, Taman Balekambang, itu belum dibuka,” kata dia kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).

Lapangan di Solo Ditutup karena Covid-19, Lahan Bermain Anak Kian Sempit

Ekspedisi Mudik 2024

Rudy, panggilan akrabnya, mengaku sejumlah pengelola taman cerdas meminta izin untuk buka kembali menyusul pemberlakuan new normal di Kota Solo.

Namun, ia masih memikirkan protokol kesehatan yang tepat agar tak menjadi bumerang di kemudian hari. Ia berharap apabila izin pembukaan taman sudah dikeluarkan, pengelola wajib bertanggung jawab.

“Contohnya kalau anak A bermain ayunan, kemudian anak B giliran main ayunan. Nah seharusnya kan disemprot desinfektan dulu karena dipakai bergantian. Repot sekali pelaksanaannya. Makanya belum dibuka sampai sekarang,” ungkap Rudy.

Polisi Ungkap Hasil Olah TKP Pemuda Meninggal Tersayat Benang Layangan di Mojosongo Solo

Selama taman belum dibuka pada masa transisi menuju tatanan new normal, anak-anak di Kota Solo bisa bermain di lokasi yang bisa dipantau dan bisa menjaga jarak aman.

Lokasi itu di antaranya perpustakaan daerah maupun perpustakaan kampung. Jarak tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga anak tidak berdekatan satu sama lain. “Tapi tetap wajib memakai masker. Aturan ini kami lakukan agar anak-anak terlindungi,” kata dia.

37 Kasus Positif Covid-19

Sebagai informasi, dari 37 kasus positif Covid-19 di Kota Solo, empat di antaranya adalah anak-anak. Perinciannya, seorang anak usia satu tahun asal Kelurahan/Kecamatan Jebres, anak enam tahun asal Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.

Dilarang Perwali, DSKS Ngotot Mau Demo di Gladak Solo Siang Ini

Selanjutnya anak satu tahun dan dua tahun asal Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan. Dua anak tertular kasus impor dan dua lainnya masuk penularan lokal. Rudy berharap kasus pada anak berhenti di angka tersebut.

Karena itulah, taman di Solo belum dibuka meski dengan penerapan new normal. Rudy juga melarang anak-anak masuk pusat perbelanjaan guna mencegah penularan virus SARS CoV-2.

“Saya mengakui masih banyak anak-anak yang abai, bergerombol tanpa jarak aman. Makanya Satpol PP bertindak dengan membubarkan. Kami minta untuk sabar dulu,” ucapnya.

89 Gadis Wonogiri Ajukan Dispensasi Kawin, Kebanyakan Hamil Duluan

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan dari 10 pasien yang masih menjalani rawat inap di rumah sakit, seorang di antaranya adalah anak usia dua tahun asal Kelurahan Joyotakan, Serengan.

Sepupunya yang berusia satu tahun telah sembuh lebih dahulu pada Senin (8/6/2020). Keduanya tertular dari kakeknya yang saat ini juga masih dirawat inap. “Belum sembuh, meski kondisi klinisnya baik. Hasil uji swabnya masih positif,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya