SOLOPOS.COM - Anggota Pasoepati Anak Colomadu (Ancol) membagikan masker dan hand sanitizer pada pengunjung dan pedagang Pasar Colomadu, Karanganyar, Jateng, Minggu (14/6/2020). (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah belakangan gencar menyosialisasikan kebijakan kenormalan baru atau new normal sebagai "resep" di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah aktivitas di lokasi seperti tempat ibadah, toko, restoran, pabrik hingga pasar mulai bergeliat dengan penerapan protokol kesehatan.

Namun pendekatan, new normal ini ternyata belum banyak dipahami masyarakat umum. Hal itu diketahui saat belasan anggota Pasoepati Anak Colomadu (Ancol) membagikan masker dan hand sanitizer di Pasar Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (14/6/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah pedagang maupun pengunjung pasar kedapatan tidak memakai masker saat bertransaksi. Padahal, masker adalah piranti yang wajib dipakai saat beraktivitas di era new normal.

Ekspedisi Mudik 2024

Pembina Pasoepati Ancol, Agus Ismiyadi, mengatakan masih ada sebagian masyarakat yang menganggap new normal di tengah pandemi Covid-19 adalah kembali ke kebiasaan sebelum pandemi.

"New normal bukan berarti persebaran Covid-19 selesai. Kita harus mematuhi protokol kesehatan, minimal pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan saat berada di kerumunan," ujar Agus kepada Solopos.com seusai kegiatan.

Pagi itu, Pasoepati Ancol membagikan 500 masker dan 200 hand sanitizer kepada pengunjung maupun pedagang Pasar Colomadu. Masker juga dibubuhi stiker sosialisasi new normal agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, Pasoepati Ancol bekerja sama dengan korwil lain seperti Pasoepati Laweyan, Pasoepati Mojolaban, dan Pasoepati Broter Palur untuk membagikan masker kepada pedagang pasar setempat. Total ada 1.500 masker yang disalurkan dalam menyambut new normal Covid-19.

"Kami memilih pasar karena lokasi ini tak lepas dari kerumunan. Sehari-hari pedagang harus bersentuhan dengan banyak orang sehingga potensi terkena Covid-19 lebih besar," kata Agus.

Lebih jauh Agus menyebut seluruh bantuan yang disalurkan berasal dari dana sukarela anggota serta donasi dari sejumlah sesepuh Pasoepati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya