SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Prof Budyatna yang semula respek terhadap penampilan Mahfud MD, turut menyayangkan kongkow-kongkow politik Mahfud dengan Ical. Karena orang akan mengartikan langkah itu sebagai lobi kiri-kanan untuk jabatan tertentu sehingga citranya bisa rusak.

“Mestinya Mahfud enggak usah melanglang buana seperti itu. Kalau bisa mempertahankan image-nya sebagai tokoh yang bersih, jujur, berani, tegas dan cakap, maka orang akan datang untuk melamarnya,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/1).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menilai, kedekatan Mahfud dengan Ical merugikan kedua pihak. Karena kalau Ical punya masalah dan harus berhubungan dengan MK, misalnya, maka, apa pun hasilnya akan dicurigai orang.

“Umpamanya, misalnya dalam perkara di MK, Ical menang. Lawan-lawan politiknya akan menuding macem-macem dan itu bisa merepotkan keduanya, terutama Mahfud,” kata Budyatna.

Ia juga menjelaskan, seorang hakim apalagi seorang hakim MK kurang pantas bertemu dengan pimpinan-pimpinan parpol. Sebab biar bagaimanapun pimpinan parpol adalah orang-orang yang berpotensi berperkara di MK dan sebagai Ketua MK, Mahfud menjadi hakim untuk memutuskan perkara tersebut.

Budyatna menerangkan, orang yang berposisi sebagai hakim harus siap untuk kesepian dan membatasi pergaulan, karena begitulah hakim. “Seorang hakim tidak boleh bergaul dan tidak boleh banyak terlibat dalam pertemuan bahkan menghadiri acara pernikahan sekalipun,” pungkasnya.(Harian Jogja/Wahyu Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya