SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sejumlah fraksi besar di DPR mulai menyepakati realisasi pemulihan hak pilih bagi anggota TNI/Polri untuk Pemilu 2014. Namun sebagian lagi masih meragukan netralitas dan independensi anggota TNI/Polri dari pimpinannya yang mungkin berpihak kepada kontestan tertentu.

“Ketaatan TNI itu terhadap komando sangat kental, apalagi ditengah demokrasi yang belum matang,” ujar anggota Komisi I DPR dari FPDIP Sidharto Danusubroto dalam diskusi “Bila TNI Diberi Hak Pilih” di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (26/6).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal lain yang juga dia nilai rawan terhadap independensi anggota TNI/Polri adalah fakta Presiden RI juga atasan tertinggi dari Panglima TNI dan Kapolri. Layaknya jalur komando dari seorang atasan kepada bawahannya, maka sangat patut Presiden RI memberikan ‘perintah yang mengarah ke kontestan tertentu Pemilu’ kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk diteruskan kepada jajaran masing-masing.

“Kalau di Indonesia seorang pemimpin TNI berbeda dengan pilihan politik Presidennya, kira-kira karirnya akan selesai,” sambung Sidharto.

Potensi kerawanan tersebut dinilainya tidak sebanding dengan konsekwensi penambahan anggaran pengadaan logistik Pemilu terkait bertambahnya jumlah pemilih. Maka salah-salah pemulihan hak pilih bagi anggota TNI/Polri akan menjadi pemborosan uang negara dibanding pendewasaan politik.

Resiko demikian bahkan sudah menjadi perhatian negara-negara Amerika Latin yang kurang lebih situasinya sama dengan Indonesia. Bahkan banyak negara Eropa yang iklim demokrasinya jauh lebih mapan dibanding Indonesia memilih tidak memberikan hak politik kepada anggota militer mereka.

“Hanya beberapa di Uni Eropa yang memberikan hak pilih kepada tentara mereka. Pemilu di Indonesia masih sangat mahal biayanya dan akan semakin mahal kalau jumlah pemilihnya ditambah tanpa ada jaminan independensi,” ujar Sidharto.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya