SOLOPOS.COM - Panglima TNI Jenderal Moeldoko (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO – Wacana wajib militer (wamil) yang digulirkan Panglima TNI, Jendral TNI Moeldoko ditanggapi beragam. Ada yang setuju, ada pula yang menolak. Seorang netizen mengungkapkan khawatir wamil akan memunculkan preman yang mahir menggunakan senjata.

Beberapa saat diterbitkan, berita “Panglima TNI Ingin Terapkan Wajib Militer” di fanpage facebook, Solopos.com, berbagai komentar bermunculan. Salah satu yang paling populer adalah komentar akun bernama Gus Angus. Komentarnya paling banyak mendapat like mengkipun mendapat banyak bantahan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Khawatir akan lahir preman berkedok militer..atau preman yg akan mahir gunakan senjata! Lebih baik perbaiki taraf hidup dan kesejahteraan petani, nelayan kita,” katanya.

Komentar dengan nada serupa mendominasi. Kebanyakan hanya diungkapkan dengan komentar singkat. “Ga setuju,” kata Iyuz Odzyn Juga. “Mls bgt pakde,” sebut Nugroho Setiawan. “gg cocok di indo,” lanjut Mustaghfiri Asror.

Akun Deky Prasetyawan mengungkapkan pendapatnya dengan lebih rinci. “Memang nya negara kita darurat militer pak???? Ap negara kita mau perang sma ngra lain??? Klu gaak,,,gak usah di wajibkan wajib militer,” katanya.

Pendapat kontra dikomentari sinis akun Hachi Purwanto. “Setuju, Cowok yg gk setuju pasti takut, gk gentle, Contoh tuh korsel, nasionalisme nya tinggi,” tulisnya.

Praktisi hukum sekaligus pengacara ternama Solo, Muhammad Taufiq ikut berkomentar. Taufiq setuju dengan wacana  wamil. “Setuju biar jadi bangsa disiplin dan punya generasi muda yang tidak leda lede. Nanti anak lanang aku arahkan ke sana karena ia gemar pakai seragam tentara, juga mengurangi aksi tawuran. Yang tidak setuju tidak masalah…karena kalau sudah UU tidak bisa ditawar,” tuturnya.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, mengungkapkan keinginannya akan terlaksananya wajib militer di Indonesia. Menurutnya, wajib militer (wamil) dapat membantu perkembangan negara berkembang dengan cepat.

“Berangkat dari pengalaman negara lain, ternyata negara yang memilki wamil itu menjadi negara yang cepat sekali berkembang. Masyarakat jadi disiplin, dan terlatih berani ambil keputusan,” ujarnya usai memberikan kuliah di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (20/5/2014).

Lebih lanjut, meskipun menginginkan adanya wajib militer, dia tak memungkiri bahwa adanya program tersebut nantinya akan banyak membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan tidak murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya