Netizen: Roti Widoro Khas Sukoharjo Enak Tapi Seret

Solopos.com, SUKOHARJO – Kelezatan Roti Widoro khas Dusun Widoro, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten, Sukoharjo, Jawa Tengah, masih melegenda. Roti buatan koki Keraton Solo, Mbah Wongsodinomo, tersebut telah eksis sejak 1922.

Sampai saat ini, usaha Roti Widoro yang dikelola keturunan generasi ketiga Mbah Wongsodinomo masih laris manis. Roti dengan cita rasa unik tersebut menjadi buruan banyak orang. Kudapan yang satu ini sering menjadi buah tangan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kelezatan Roti Widoro khas Sukoharjo tersebut menjadi topik perbincangan hangat di kalangan netizen Solo. Pengelola akun Instagram @jelajahsolo yang membagikan berita Solopos.com, Rabu (12/6/2019), menilai rasa Roti Widoro memang sangat lezat dan nikmat.

“Kapan terakhir makan roti legend ini? Ini enak tenan lho gan. Roti khas nggo ater-ater jagong. Rasanya mantap walau sulit ditelan. Jangan lupa sediakan air minum agar lebih mudah menelan,” tulis @jelajahsolo.

Meski termasuk kuliner jadul, ternyata masih banyak orang yang menggemari Roti Widoro. Menurut sejumlah netizen, rasa roti tersebut tidak berubah sejak 97 tahun lalu. “Sejak pertama aku merasakan, rasanya belum berubah. Legend banget,” komentar @bangjay769.

“Euuunak. Aku selalu beli kalau mau pulang ke Bandung,” imbuh @kazumi_1996.

“Legend. Biasanya dipakai ulih-ulih orang punya hajat,” lanjut @andypurnamaputra.

“Roti pembunuh ini. Terkenal seret. Jangan lupa siapkan air minum. Teh hangat boleh,” kelakar @egga.24.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Roti Widoro dibuat dari campuran tepung terigu, gula pasir, serta telur bebek. Adonannya dicampuri kulit jeruk purut agar lebih wangi dan tahan lama. Proses pembuatannya masih dilakukan secara tradisional. Proses pencampuran tepung terigu dalam adonan tersebut dilakukan menggunakan seikat lidi. Harga Roti Widoro cukup terjangkau, yakni Rp5.000 per potong.