SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Masalah batik kembali memanaskan warga media sosial Indonesia dan Malaysia. Kali ini, netizen Indonesia menyoal penggunaan batik parang oleh Debra Jeanne Poh, Miss Grand Malaysia 2018.

Hal ini bermula dari unggahan akun Instagram Lambe Turah, Minggu (14/10/2018), berupa screenshoot salah satu foto dari akun Debra, (@debrajeanne.poh) Sabtu (13/10/2018). Dalam foto itu, Debra mengenakan baju lengan panjang dengan perut terbuka yang bermotif batik parang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Welcome to the Golden Land of Myanmar. Gold everywehere,” tulis Debra menyertai foto itu. Sementara itu Lambe Turah juga menyandingkannya dengan story dari akun @sanjedajohn. Story ini menyebut bahwa Malaysia mengklaim batik Indonesia.

Selain itu, Lambe Turah juga menunjukkan hasil pencarian di Google tentang asal batik parang. Di situ tertulis bahwa batik tersebut merupakan batik asli Indonesia dan sudah ada sejak zaman keraton Mataram Kartasura.

Lalu, benarkah orang-orang Malaysia mengklaim batik parang?

Debra sendiri tak pernah menuliskan bahwa batik-batik itu adalah batik Malaysia. Akun Instagram Debra memuat sejumlah foto dirinya mengenakan baju bermotif batik. Selain baju batik motif parang tersebut, foto Debra lainnya juga mengenakan baju batik buatan usaha clothing Malaysia lainnya, seperti yang dibuat di Trengganu.

Jika ditelusuri, baju batik parang yang dikenakan oleh Debra tersebut berasal dari Dona Plant Base, sebuah brand clothing bernuansa etnik asal Malaysia. Di akun Instagramnya, @donaplantbase, perusahaan clothing ini memang banyak menggunakan kain bermotif batik Indonesia.

Dalam laman situs donaplantbase.com, pemilik dan desainer baju tersebut, Vanessa Toolseram, mendeskripsikan usahanya sebagai “Sebuah lini clothing etnik handmade yang menggabungkan kain Asia Tenggara seperti batik dengan desain kontemporer!”. “Visi kami adalah menyebarkan keindahan kain batik dan kesederhanaan gaya hidup Asia Tenggara.

Vanessa sendiri mengaku dirinya sebagai pecinta batik. Menurutnya, penggunaan motif batik lawas karena dirinya merindukan gaya berbusana lama.

“Saya sangat terpesona batik dengan kesederhaan gaya dan budaya ala 1970-an, dan keindahan serta kekayaan kain batik Asia Tenggara yang saya ingin bawa kembali, yaitu dalam hal kebeasan, ekspresi, waktu yang baik, dan pakaian tebal. Saya melihat masa lalu untuk membuat kembali gaya lama favorit saya, saya juga memastikan bahwa saat ini [pakaian itu] lebih baik, lebih halus, dan lebih ramah lingkungan karena menggunakan lebih banyak bahan yang bisa terurai,” tulisnya.

Namun, tak ada kalimat Vanessa yang mengklaim bahwa batik-batik tersebut adalah batik Malaysia. Pada foto salah satu jenis gaun dengan motif batik Lereng yang dia tawarkan, Vanessa menuliskan deskripsi bahwa batik itu berasal dari Jawa.

“Dalam koleksi Endless Sunshine, kami menampilkan batik Lereng tradisional Jawa, ini unik, tanpa batas. Desain lereng ini identik dengan cahaya musim panas,” sebutnya dalam keterangan tersebut.

Memang, tak ada keterangan dari mana kain batik itu berasal atau tempat pembuatannya. Meski demikian, sebagian netizen telah menudingnya seolah-olah telah mengklaim batik Indonesia.

“Batik is original from INDONESIA @unesco #savebatik,” tulis @vita.p.sari, Minggu, di kolom komentar salah satu unggahan akun Instagram @donaplantbase.

View this post on Instagram

In our Endless Sunshine collection, we feature traditional Javanese “Lereng Batik”, it’s unique infinity slope design is identical to the endless summer rays.

A post shared by DONA PLANT BASE (@donaplantbase) on

Sementara itu, komentar lebih pedas dialamatkan ke akun @debrajeanne.poh. Salah satu fotonya mengenakan baju batik menyebut bajunya kerap disebut sebagai kostum nasional di negaranya.

Wearing this printed batik from @saarat33. And most of the girls think that this is part of my national costume! It’s just so striking and unique! Best part is that it is convertible, you can switch up styles and design at any time!”

“National costum nya batik?? Batik punya indonesia say,” balas @jusufiazna di unggahan pada Jumat (12/10/2018) lalu. Sejumlah pemilik akun lain juga ramai-ramai menghujatnya.

Jika ditelusuri, baju batik yang dia kenakan itu berasal dari usaha clothing dengan akun IG @saaratonline. Dalam beberapa unggahannya, pengelola akun ini menjelaskan bahwa batik itu adalah buatan Terengganu dan Kelantan, Malaysia. Motif batik tersebut memang bukan motif batik khas Jawa yang kerap ditemukan di Indonesia. Hal itu juga diperkuat video pembuatan kain batik tersebut di Terengganu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya