SOLOPOS.COM - Seorang pengayuh becak mencari penumpang dengan berkeliling setelah lokasi yang biasa untuk menunggu penumpang ditutup di Jl Dr Radjiman, Solo, Senin (5/7/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO – Forum Komunikasi Keluarga Becak (FKKB) Kota Solo mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan keberlangsungan pengemudi becak dalam setiap mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Koordinator Kebijakan FKKB Kota Solo, Heri Tato, menjelaskan para tukang becak semakin sulit mencari penumpang dengan adanya penutupan sejumlah jalan saat PPKM Darurat. Pengemudi becak bertahan dengan becak di jalanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Enggak dapat penumpang, ada yang beralih profesi dengan mencari barang bekas atau berkeliling mencari penumpang baru walaupun sulit,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (8/7/2021).

Baca juga; Jl Piere Tendean Nusukan Solo Ditutup, PKL: Terus Yang Beli Dagangan Kami Siapa?

Selain itu, kata dia, sejumlah tukang becak menunggu bantuan dari warga Kota Solo di tepi jalan, antara lain makanan siap saji atau paket sembako. Ada 30 peguyuban becak yang tergabung dalam FKKB Kota Solo dengan anggota sampai sekitar 1.000 orang.

Menurut dia, para tukang becak menunggu penumpang dengan berkelompok sebelum penutupan jalan. Para tukang becak kadang mendapatkan teguran dari aparat yang berpratroli. Dia berharap tuguran kepada pengemudi becak disampaikan dengan santun.

Baca juga: Pasar Klithikan & Pasar Burung Klaten Ditutup Selama PPKM Darurat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya