SOLOPOS.COM - Penyaluran bantuan sembako dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri sebagai jaring pengaman sosial Covid-19 di e-warung Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Jumat (3/7/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Penyaluran bantuan pangan di daerah pinggiran di Wonogiri terkendala blank spot atau susah sinyal. Akibatnya, distribusi bantuan yang sedianya melalui e-warung digeser ke balai desa atau kantor kelurahan

Informasi yang dihimpun Solopos.com, penyaluran bantuan sembako di Wonogiri seharusnya menggunakan sistem e-warung. Seperti penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial yang berjalan pekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat penyaluran, pihak e-warung harus terkoneksi dengan aplikasi yang disediakan Bank Jateng, sebagai bank penyalur bantuan pangan. Untuk koneksi tersebut, dibutuhkan sinyal Internet yang cukup kuat. Persoalannya, di daerah pinggiran sering terkendala sinyal.

6 Bulan, DBD Telan 47 Korban Jiwa di Jateng

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, Kurnia Liatyarini, mengatakan permasalahan susah sinyal pada dasarnya hanya di sebagian kecil desa. Rata-rata satu kecamatan hanya satu desa yang mengalami permasalahan blank spot.

Penyaluran bantuan pangan terkendala sinyal, menurut dia, sudah diketahui satu hari sebelum penyaluran. Lantaran itu, panitia langsung mengalihkan penyaluran dari e-warung menuju balai desa atau kantor kelurahan. Di tempat tersebut terdapat jaringan Wifi yang bisa memberikan sinyal kuat.

Kurnia menambahkan perbedaan identitas penerima juga menjadi kendala dalam proses penyaluran. Ada penerima yang masih menggunakan nomor induk kependudukan lama, belum yang berbentuk elektronik.

Wow! Pabrik Furnitur di Semarang Ini Pernah Layani Order Kim Kardashian

Perbarui Identitas di Desa dan Bank Jateng

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah desa setempat memberi surat keterangan kepada penerima yang mengalami permasalahan identitas. Agar penerima tetap bisa memperoleh bantuan, identitas diri penerima dan catatan desa harus benar dan sesuai.

Selanjutnya, data atau identitas penerima akan diperbarui, baik di pemerintah desa maupun di Bank Jateng. Dengan demikian, pada penerimaan selanjutnya bisa sesuai dan tidak ada masalah.

Ditanya Soal Reshuffle, Menkes Terawan Bungkam Lalu Ngacir Ke Mobil

Sementara itu, saat penyaluran bantuan pangan, ada desa yang masih tidak menjadwal penerima saat datang ke e-warung. Hal itu berdampak adanya kerumunan saat penyaluran.

"Seharusnya pemdes menjadwal per-dusun. Sehingga seluruh penerima tidak datang bersamaan, ada jarak waktunya," kata Kurnia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (3/7/2020).

Setiap e-warung diwajibkam untuk menyediakan tempat untuk mencuci tangan, hand sanitizer, dan disinfektan. Selain itu, penerima bantuan diwajibkan memakai masker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya