SOLOPOS.COM - Aktivitas pemuatan peti kemas ke atas kapal terlihat di Pelabuhan Makassar, beberapa waktu lalu. Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2012 menunjukkan surplus dan naik tipis dibandingkan kondisi pada Januari. (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

Solopos.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Maret 2022 mencapai US$4,53 miliar. Neraca perdagangan Indonesia surplus 23 kali berturut-turut pada Maret 2022 ini.

Baca Juga: Tren Neraca Perdagangan Tinggi Berlanjut, Ini Faktor Pendorongnya

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dari pada nilai impor yang juga meningkat di masa jelang Ramadan 2022. Nilai ekspor pada Maret 2022 sekitar US$26,50 miliar dan nilai impor hanya US$21,97 miliar.

Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan surplus neraca perdagangan pada Maret didorong oleh pertumbuhan ekspor yang cukup tinggi pada Maret 2022. Terutama untuk komoditas batu bara, nikel dan kelapa sawit.

Baca Juga: Menko Airlangga: Neraca Perdagangan Surplus Naikkan Minat Investor

Berdasarkan catatan BPS, batu bara naik 49,91% (month to month/mtm), nikel 41,26% dan kelapa sawit 16,72%. Harga minyak mentak Indonesia juga naik dari US$95,72 per barel pada Februari 2022 menjadi US$113,50 per barel atau naik 18,58% (mtm) dan 78,74% secara tahunan (year-on-year/yoy). Dari sisi ekspor, BPS juga mencatat ekspor Maret 2022 mengalami pertumbuhan 44,36% (yoy) dan 29,42% (mtm).

“Bahan bakar mineral HS 27, dimana meningkatnya mencapai 54,45% secara month to month, diikuti besi dan baja yaitu HS 22,” kata Margo. Secara tahunan ekspor migas mengalami kenaikan 54,75% dan nonmigas naik 43,82%. Ekspor Indonesia didominasi oleh ekspor sektor pertambangan yang tumbuh 143,91% (yoy) dan 50,18% (mtm) menjadi US$5,40 miliar. Posisi kedua diikuti oleh migas yang naik 54,75% (yoy) dan 41,24% (mtm) menjadi US$1,41 miliar.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$35,34 M, Tertinggi Sejak 2006

Berdasarkan negara, tujuan ekspor Indonesia tertinggi antara lain China, India dan AS. Adapun, ekspor yang mendominasi di China antara lain bahan bakar mineral dan nikel. Sementara itu, impor Indonesia tercatat tumbuh 30,85% (yoy) dan 32,02% (mtm).

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Batu Bara dan CPO Laris Manis, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$4,53 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya