Kim Jong Un dikabarkan telah melarang warganya merayakan Natal.
Solopos.com, PYONGYANG – Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, melarang umat Kristen di negaranya merayakan Natal. Hal itu dilakukan untuk memperingati ulang tahun mendiang sang nenek, Kim Jong Suk.
Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI
Larangan perayaan Natal juga dibarengi dengan tidak diperbolehkannya mendirikan pohon Natal. Namun, banyak pertokoan besar dan restoran yang terletak di Ibu Kota Pyongyang tetap menempatkan pohon Natal. New York Post seperti dikutip International Bussines Times, Senin (26/12/2016), melaporkan pohon Natal tersebut tidak dilengkapi dengan hiasan dan simbol-simbol agama untuk mengantisipasi pencopotan paksa oleh pemerintah.
Kim Jong Un mengatakan seluruh warga harus menghormati mendiang neneknya yang lahir pada malam Natal 1919. Seperti diketahui, nenek Kim Jong Un adalah seorang gerilyawan anti-Jepang dan aktivis komunis. Ia adalah istri dari ditaktor pertama Korut, Kim Il Sung.
Banyak orang memberikan penghormatan kepada Kim Jong Suk yang dikenal dengan sebutan “Sacred Mother of the Revolution” dengan mengunjungi makamnya. Ia meninggal secara misterius pada 1949.
Hingga berita ini diturunkan pemerintah Korea Utara belum memberikan klarifikasi. Berkaca dari kejadian masa lalu, pemeluk agama Kristen yang minoritas memang sering mendapat ketidakadilan di negara itu.