SOLOPOS.COM - Rumah Warsini, nenek-nenek miskin dari Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Senin (1/2/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN - Nenek-nenek di Kabupaten Madiun tercoret dari daftar penerima bantuan sosial Covid-19. Kini, nenek bernama Warsini itu hidup bergantung pada bantuan tetangga.

Warsini merupakan warga Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Dia hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal pada enam tahun lalu. Warsini tidak memiliki anak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nenek-nenek Madiun berusia 75 tahun itu bergantung dari bantuan pemerintah tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup hariannya. Dia pun sempat mendapat bantuan sosial selama masa pandemi Covid-19 berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun, dua bulan terakhir yaitu Desember 2020 hingga Januari 2021, Warsini hanya bisa gigit jari karena ternyata bantuan tersebut dihentikan.

Baca Juga: 329 PKL di Kota Semarang Terjaring Razia, Kepala Satpol PP Keheranan Masih Banyak yang Melanggar

Untuk kebutuhan hidup selama tidak mendapatkan bantuan itu, Warsini mengaku mendapatkan bantuan dari para tetangga. Biasanya tetangga mengirimkan nasi dan lauk. Seperti Senin ini, ada tetangga yang mengirim nasi dan botok untuk makan pagi dan siang.

“Saya hidup sendiri di rumah. Saya tidak punya anak. Suami sudah meninggal,” kata dia, Senin (1/2/2021).

Warsini hanya berharap bantuan pangan tersebut bisa diberikan lagi. Sehingga untuk kebutuhan hidup hariannya bisa terbantu. Nenek-nenek yang bekerja sebagai tukang pijat ini mengaku penghasilannya menurun drastis selama masa pandemi Covid-19. Sangat jarang orang yang datang ke rumahnya untuk pijat.

Terblokir

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Agung Budiarto, mengatakan dirinya sudah mendapatkan informasi terkait BPNT untuk janda tua, Warsini telah dihentikan dalam dua bulan terakhir. Dia menyebut data janda tua itu terblokir sebagai penerima BPNT.

“Sejak Desember terblokir. Itu data dari pusat,” jelas dia kepada wartawan, Senin.

Baca Juga: Bermain Lompat ke Sungai dari Jembatan, Santri di Demak Hanyut

Agung menjelaskan pihaknya telah mendaftarkan ulang Warsini sebagai penerima BPNT lagi ke Kementerian Sosial. Tetapi, hingga kini memang belum ada keputusan. Selama tidak mendapatkan bantuan pangan itu, Agung menceritakan kebutuhan pangan nenek-nenek itu ditanggung bersama oleh para tetangga. Dinsos akan berusaha supaya Warsini kembali menjadi penerima BPNT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya