SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, KLATEN–Nenek-nenek diduga tenggelam di Kali Dengkeng tepatnya di wilayah Dukuh Jowo, Desa Balak, Kecamatan Cawas (perbatasan Klaten-Sukoharjo), Rabu (29/1/2014).

Dugaan itu muncul ketika tongkat dan sandal yang sering digunakannya ditemukan di tepi sungai. Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com  dari berbagai sumber, nenek-nenek tersebut bernama Sukinah Gito Wardoyo, 68, warga Dusun Nglirik, RT 003/RW 003, Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Sukinah diketahui menghilang dari rumahnya sekitar pukul 08.00 WIB, Rabu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu, seorang tetangga Sukinah yang juga masih memiliki hubungan keluarga, Endah Handoko, melihat rumah korban dengan pintu terbuka dan lampu masih menyala. Ia pun mendatangi rumah Sukinah dan tidak mendapati Sukinah di rumah.

Endah kemudian mencari Sukinah bersama beberapa warga sekitar. Dari pencarian itu ditemukan tongkat dan sandal korban yang berada di tepi Kali Dengkeng.

Warga lalu memberitahu kepolisian dan Tim Search And Rescue (SAR) Klaten maupun Sukoharjo karena muncul dugaan Sukinah tenggelam di sungai. Mereka lalu melakukan penyisiran di sungai dengan kedalaman sekitar 2,5 meter tersebut.

“Kami telah melakukan penyisiran sekitar satu kilometer dari lokasi yang diduga tempat warga itu tenggelam. Tapi, sampai saat ini dia [Sukinah] belum ditemukan dan pencarian kami lanjutkan besok pagi [Kamis (30/1)] karena kondisi hujan deras,” kata Wakil Komandan Bidang Operasional SAR Klaten, Irwan Santosa, Rabu.

Di sisi lain, menurut Yatmi, 50, seorang tetangga Sukinah, ia sering melihat Sukinah buang air besar di tepi sungai tersebut. Para tetangga juga sering memperingatkan Sukinah, tetapi tidak diperhatikan.

“Dia memang sering buang air besar ke sungai walaupun sudah memiliki WC di rumahnya. Banyak tetangga yang berulangkali memperingatkannya, tetapi tetap saja dia buang air besar di tepi sungai,” katanya kepada wartawan, Rabu.

Menurut Yatmi, Sukinah sering menggunakan tongkat untuk membantu berjalan karena kakinya terserang rematik. Selain itu, Sukinah juga memiliki keterbatasan penglihatan karena faktor usia.

Di rumahnya, Sukinah hanya tinggal berdua dengan menantunya, Sukini, yakni suami dari anak bungsunya. “Sabtu [25/1] lalu, menantunya itu [Sukini] terpaksa pulang ke Sragen karena orangtuanya sakit. Jadi, selama lima hari ini, Sukinah sendirian di rumah,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya