Boyolali (Solopos.com)–Gara-gara banjir yang datang mendadak di Sungai Serang, Kemusu, seorang nenek hanyut terseret arus.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pencarian korban, Mujinem, 103, warga Genengsari, Kecamatan Kemusu itu belum menemui hasil hingga Minggu (20/11/2011) sore, karena medannya berat.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Kemusu, AKP Mujiono, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Hastho Rahardjo, peristiwa itu terjadi Sabtu (19/11/2011), sekitar pukul 15.30 WIB.
Mujinem saat itu ingin buang hajat di belakang rumah H Mundakir, tepatnya di Desa Kemusu RT 1/RW 1, Kecamatan Kemusu.
Dia datang ke sungai sendirian. Ketika berada di bibir sungai, tanpa disadarinya banjir datang dari arah hulu. Korban pun hanyut terbawa aliran air yang deras. Pencarian lalu dilakukan, namun medan yang berat membuat korban belum juga ditemukan hingga Minggu sore.
“Korban berumur lebih dari 100 tahun. Dia sudah mulai sering kebingungan. Ketika sedang buang hajat itu, tiba-tiba banjir datang dan dia terseret air. Sejak semalam aliran airnya deras, jadi proses pencariannya sulit, belum ketemu sampai sekarang (kemarin-red),” kata Mujiono yang sedang berada di tempat kejadian, ketika dihubungi Espos.
Dimintai konfirmasi terpisah, Ketua SAR Air Boyolali, Sarwono, membenarkan bahwa proses evakuasi belum membuahkan hasil. Aliran air yang deras di Sungai Serang membuat tim SAR agak kesulitan. Petugas Polsek dan masyarakat juga terlibat dalam proses evakuasi tersebut.
(yms)