Nelayan Wonogiri Nekat Melaut Meski Ada Peringatan Gelombang Tinggi

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah nelayan di Kecamatan Parangupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, tetap melaut kendati Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya gelombang tinggi di pantai selatan. Nelayan merasa gelombang pantai selatan tak begitu tinggi.

Kepala Dusun Guntur, Desa Gunturharjo, Paranggupito, Widi Hartono, mengatakan dua hari terakhir aktivitas nelayan masih berjalan normal sebagaimana biasanya. Di Gunturharjo, ada dua jenis nelayan tradisional yakni nelayan pancing dan krendet (semacam perangkap) untuk menangkap lobster.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Nelayan masih beraktivitas normal. Mungkin karena gelombang dirasa tidak begitu tinggi. Di Paranggupito ada 100-an nelayan pencari lobster dan sepertiganya ada di Gunturharjo,” ujar Widi, saat ditemui di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (10/12/2018).

Kendati demikian, dampak terasa di jumlah pengunjung ke pantai. Meski pada akhir pekan lalu jumlah kunjungan wisatawan tergolong tinggi, banyak pengunjung tak berani ke tepi pantai.

Mereka mengikuti informasi BMKG dan imbauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri. “Jumlah kunjungan mungkin tetap tapi pengunjung tak mendekat ke pantai. Minggu kemarin pengunjung terbilang tinggi,” terang Widi.

Menurut dia, Pantai Nampu di Gunturharjo, menjadi pantai paling aman untuk objek wisata di sepanjang pantai DIY hingga Pacitan. Sebab, pantai Nampu memiliki gelombang yang tidak terlalu besar. Selain itu, Pantai Nampu memiliki garis pantai yang landai.

“Pantainya landai sekitar 300-400 keter dari garis pantai baru ketemu palung. Saban hari ada ratusan pengunjung ke sana,” beber Widi.

Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri mengimbau masyarakat waspada terhadap gelombang tinggi mencapai 3-4 meter di pantai selatan Jawa hingga 11 Desember. Masyarakat diminta untuk sementara waktu jangan mendekati pantai.