SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Setelah sekian lama dilanda paceklik ikan, kini sebagian nelayan di wilayah pesisir Selatan Kulonprogo sudah melakukan aktivitas melautnya.

Meski begitu, hasil tangkapan ikan masih belum memuaskan nelayan. Sebab, selain hasil tangkapan ikan kecil-kecil, ombak di pesisir Selatan masih terlihat tinggi dan membahayakan nelayan.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Sugianto, 42, misalnya, warga Dusun 2, Palihan, Kecamatan Temon menjelaskan, nelayan sudah mulai melaut sejak sebulan terakhir.

Padahal, jelas dia, hasil tangkapan ikan masih belum banyak karena sesekali ombak masih terlihat tinggi.

“Sebagian nelayan sudah ada yang melaut setelah sekian lama paceklik ikan. Tapi ombaknya masih besar rata-rata tingginya lima meter,” jelas nelayan itu saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/11).

Tingginya ombak, tambahnya, menyebabkan hasil tangkapan ikan tidak sebanyak saat kondisi laut normal.

Selain itu, jelas dia, hanya kapal-kapal berukuran besar yang berani melaut. Apalagi, sergahnya, angin yang bertiup juga dinilai masih kencang. “Karena ombaknya masih tinggi dan angin kencang, hanya kapal-kapal ukuran besar yang berani melaut,” tandasnya.

Sugianto sendiri mengakui, hasil tangkapan ikan yang didapat beragam seperti ikan trombol, surung, lanjar dan gatu. Sayangnya, untuk penjualan ikan sampai saat ini masih belum menguntungkan nelayan.

“Soalnya, biaya melaut masih mahal, sekitar Rp100.000 lebih sekali melaut,” tambah dia.

Hal senada juga disampaikan Sudiro, nelayan Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Dia menjelaskan, sebelumnya kalangan nelayan di pesisir Selatan mengeluh terjadinya krisis ikan di laut.

Selain menyebabkan kehilangan mata pencarian nelayan, musibah tersebut menyebabkan nelayan menderita kerugian.

“Dalam setahun terakhir, banyak nelayan yang tidak melaut. Kalaupun ada, pasti rugi karena hasil tangkapannya sangat sedikit. Sekarang, sebagian nelayan sudah berani melaut lagi,” tuturnya. (HARIAN JOGJA/Abdul Hamied Razak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya