SOLOPOS.COM - Sejumlah nelayan sedang berusaha menyelamatkan kapal agar tidak terseret arus di Pantai Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari. Akibat adanya gelombang tinggi berdampak terhadap kerusakan kapal dan tempat berjualan milik pedagang. Selasa (24/5/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Nelayan pantai selatan diupayakan terkait perlindungan kerja mereka

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul tahun ini akan mengajukan sebanyak 600 kartu asuransi bagi nelayan. Tambahan kuota ini diharapkan mampu mengurangi jumlah nelayan yang belum memiliki asuransi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hingga saat ini, jumlah nelayan di Gunungkidul ada 1.421 orang.  Dari jumlah baru ada sekitar 600 orang yang mendapatkan asuransi kecelakaan dari jasa raharja yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.

“Kita akan usulakan dan tahun ini ada 600 nelayan yang diajukan untuk mendapatkan asuransi itu,” kata Kepala DKP Gunungkidul Agus Priyanto kepada wartawan, Jumat (19/8/2016).

Menurut dia, asuransi nelayan sudah ada sejak 2014 lalu. Namun hingga saat ini belum seluruh nelayan memiliki fasilitas tersebut. Oleh karenanya, Agus mengaku akan terus berusaha memintakan agar nelayan Gunungkidul seluruhnya memilki asuransi kecelakaan.

“Mudah-mudahan pengajuan tahun ini [600 asuransi untuk nelayan Gunungkidul] bisa disetujui sehingga jumlah nelayan yang belum memiliki asuransi bisa berjurang. Sedang untuk sisanya akan kami ajukan di tahun berikutnya lagi,” kata mantan Kepala Satpol PP ini.

Ia menjelaskan, asuransi yang diajukan merupakan bagian dari program satu juta asuransi untuk nelayan yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Upaya ini dilakukan untuk memberikan perlindungan kerja bagi nelayan, baik yang berada  di darat atau di laut.

“Kami berharap dengan bantuan ini, maka para nelayan semakin sadar akan pentingnya memiliki jaminan saat beraktivitas,” imbuhnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimantoro mengakui jika pihaknya sudah mendapat bantuan asuransi nelayan melalui DKP Gunungkidul. Namun jumlah yang diberikan belum menyasar ke seluruh nelayan. Ia pun berharap agar anggota yang belum terfasilitasi bisa segera mendapatkan asuransi tersebut sama seperti nelayan yang lainnya.

“Masih ada separuh nelayan yang belum terfasilitasi. Jadi saya berharap yang belum ini juga mendapatkan perhatian,” kata Rujimanto.

Dia mengatakan, dengan asuransi ini para nelayan mendapatkan jaminan untuk asuransi kecelakaan kerja yang ditanggung oleh Jasa Raharja. Untuk pembiayaan, nelayan hanya dibebankan iuran Rp65.000 per tahun karena kesemuanya sudah ditanggung oleh pusat melalui pembiayaan dari APBN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya