SOLOPOS.COM - Pantai Sembukan di Desa/Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, Kamis (18/2/2021). (Solopos-M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI -- Jumlah nelayan dari kalangan muda di Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, terus bertambah. Minat anak muda menjadi nelayan berawal dari hobi memancing.

Terkait minat kalangan muda menjadi nelayan, Kepala Desa Paranggupito yang juga seorang nelayan, Dwi Hartono, mengatakan,saat ini ada 53 orang tergabung di koperasi nelayan. Seiring berjalannya waktu jumlah nelayan di desanya terus bertambah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan dari nelayan baru itu ada yang masih muda, bahkan masih duduk di bangku sekolah.

Baca juga: Ilmu Titen Nelayan Wonogiri : Amati Gelombang Laut hingga Hari Keramat

Di sela-sela mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan atau daring, mereka memancing untuk menambah pendapatan keluarga. Meskipun di sisi lain mereka juga mencari hiburan.

"Saat ini sudah cukup banyak nelayan dari kalangan pemuda. Dari hobi mancing hingga akhirnya minat menjadi nelayan," kata dia kepada wartawan di Pantai Sembukan, Paranggupito, Kamis (18/2/2021).

Semangat kalangan muda untuk menjadi nelayan, kata dia, diiringi dengan naiknya harga ikan cucut. Warga setempat menyebutnya dengan ikan panjul. Harga satu ekor ikannya bisa mencapai Rp200.000.

Baca juga: Pengungsi Longsor Nganjuk Keracunan Massal Bertambah Jadi 44 Orang, Ini Gejala yang Dialami

Dua bulan lalu, lanjut Dwi, ikan panjul kerap didapatkan warga saat memancing. Namun, perolehannya tidak bisa dipastikan, karena tergantung beruntung atau tidaknya.

Dijual atau Dimasak Sendiri

Di sisi lain ada warga yang hoki, berhasil memancing ikan panjul sebanyak tujuh ekor dalam satu hari.

"Ikan panjul yang ada durinya berwarna hijau. Kalau tidak dijual biasanya dimasak sendiri, karena rasanya enak. Kalau dijual dengan harga segitu bisa dapat uang banyak. Sehingga menggiurkan juga untuk tambah penghasilan," kata dia.

Selain mencari ikan, nelayan di Paranggupito juga menangkap lobster. Alat yang digunakan adalah krendet. Sementara itu, ada juga yang memakai perahu untuk mencari lobster mutiara.

"Lobster mutiara itu paling mahal. Saat malam, di Pantai Sembukan ini banyak pelaut," ujar dia.

Baca juga: Indonesia Amankan 426 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Berbagai Merek, Ini yang Terbanyak

Ia mengatakan, potensi ikan di Paranggupito cukup bagus. Hal itu diakui para nelayan dari Sadeng, Gunung Kidul dan Pacitan. Lokasi utama yang disasar berada di sebelah barat sumber air kawasan banyu towo.

"Di sana ada tiga pohon kelapa berukuran besar sebagai penanda bahwa daerah itu banyak ikan dan lobster. Di sini bebatuan dan terumbunya berbeda. Di dalam goa kawasan itu banyak dihuni lobster. Jadi bisa dibilang di kawasan itu surganya ikan," kata Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya