SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Atalarik Syach mendapat persoalan serius akibat ucapannya di dalam sebuah video yang diunggah di Instagram. Pada Jumat (3/4/2020) pekan lalu Atalarik Syach sempat menunjukkan kegiatannya mencari masjid untuk salat Jumat di tengah himbauan MUI.

Aturan PSBB Jakarta, Anies Ingin Ojol Boleh Angkut Penumpang

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selebritas Atalarik Syach menyatakan permohonan maaf setelah melakukan salat Jumat di daerah zona merah penyebaran virus corona baru (Covid-19).

Meski telah ada imbauan dari MUI untuk beribadah di rumah sementara waktu, namun Atalarik Syach tetap melakukan shalat Jumat di zona merah corona. Dia juga mengunggah video melalui akun Instagram ketika mencari masjid untuk salat Jumat.

"Saya dan mewakili yang lain yang masih menjalani Salat Jumat bukan berarti kami itu tidak mematuhi atau tidak mengindahkan saran pemerintah untuk tidak menjalankan ibadah Shalat Jumat, terutama fatwa ulama. Khususnya saya saat ini lagi menggebu-gebunya belajar shalat berjamaah," kata Atalarik Syach dalam video permintaan maaf di akun Youtube pribadinya, Rabu (8/4/2020).

Peringatan! ASN Pemkab Sukoharjo Dilarang Mudik

Atalarik Syach berpikir bahwa masjid menjadi contoh bagus untuk mengedukasi kepada para jamaahnya, seperti sosialisasi bahaya virus corona.

Dalih Atalarik Syach

"Jadi saya juga berpikit melalui masjid yang tersebar di seluruh Indonesia itu bisa membantu program pemerintah dalam mensosialisasikan program kesehatannya melalui masjid, karena di situ kan tempat berkumpulnya bapak-bapak, para laki-laki, yang bisa meluaskan kepada sanak saudaranya di rumah, khususnya perempuan," ujarnya.

Namun aksi yang dilakukan Atalarik Syach dan rekan-rekannya itu menuai banyak komentar dari warganet. Tak sedikit yang mempertanyakan alasan Atalarik Syach untuk tetap melakukan shalat Jumat di zona merah penyebaran virus corona.

Aturan PSBB Jakarta, Anies Ingin Ojol Boleh Angkut Penumpang

"Saya cuma berpikir kalau tempat ibadah yang ada secara mandiri bisa melakukan perlindungan agar jamaahnya bisa melangsungkan ibadahnya dengan aman dan tenang. Seperti pembagian hand sanitizer, ruang sterilisasi sebelum masuk ruang wudhu misalnya," kata Atalarik.

Atas kejadian itu, Atalarik Syach pun berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama dan berharap agar pandemi virus corona segera berakhir.

"Saya harap permohonan maaf saya diterima jika ada perkataan yang menyinggung mohon dimaafkan . Semoga saya tidak lakukan kesalahan yang sama," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya